JAKARTA–Potongan video yang memperlihatkan Ustaz Evie Effendi sedang mengaji menuai kritik dari para pengguna media sosial. Video berdurasi 2 menit 20 detik ini diunggah oleh akun Twitter @AfifFuadS pada 28 Juni lalu itu sudah dikomentari oleh 9 ribu lebih pengguna Twitter.
Tak berselang lama, akun dengan nama Haji Umat Syadat meminta agar MUI Jawa Barat bertindak dengan memanggil Evie Effendi untuk diberikan nasihat. Permintaan itu diunggah pada tanggal 29 Juni lalu dan telah disukai oleh 12 akun pengguna media sosial Twitter.
BACA JUGA: Nasihat Indah dari Ustaz Salim A Fillah Bagi yang Belum Mampu Berhaji
“Kpd @MUI_Jabar panggil evi tabayyun sm dia dan beri nasihat agar tak lg asal sembarang ceramah. Jgn biarkan kondisi ini berlangsung. Satu sisi kasihan evi krn dibully akibat ketidaktahuannya sdg sisi lain sebagian muslim jg emosi krn lihat ceramahnya. Bertindaklah MUI Jabar,” tulis akun itu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar mengaku sudah menerima permintaan secara langsung dari masyarakat agar Ustaz Evie diundang ke MUI Jabar untuk berdialog. Dia mengaku pihaknya masih mempertimbangkan permintaan tersebut.
“Gini, ini juga memang sudah ada yang meminta dipanggil dari MUI, kami sedang mempertimbangkan nanti apakah mau diundang lagi ke sini tapi sedang dipertimbangkan lah,” kata dia melalui sambungan telepon, Rabu (1/7/2020).
Sebelumnya, Rafani mengatakan, MUI Jabar pernah memanggil Ustaz Evie atas kasus dugaan penghinaan pada Nabi Muhammad.
Dalam pertemuan tersebut, Rafani memberi Ustaz Evie semacam fatwa tentang tasbiatul manhaj soal kerangka berpikir dalam beragama terutama mengenai sikap saling menghormati dan toleransi menanggapi perbedaan paham dalam agama.
“Itu kerangka berpikir masalah keagamaan, nah isinya itu jadi kita mesti saling menghormati dan membangun toleransi dalam menyikapi soal perbedaan paham keagamaan,” ucap dia.
BACA JUGA: Viral Video Seorang Ustaz Turun ke Jalan Ceramahi Warga yang Masih Shalat Berjemaah
Rafani menilai perbedaan pemahaman dalam Islam ialah keniscayaan. Dengan adanya fatwa tersebut, umat Islam terutama da’i agar senantiasa bersikap saling hormat dan menghargai. Jangan sampai, perbedaan pemahaman ketersinggungan pihak lain bahkan perpecahan.
“Konsekuensi dari adanya ijtihad gitu karena itu umat Islam terutama para da’i harus mengembangkan dan memberikan pemahaman kepada umat itu agar dalam menghadapi soal ini kita harus saling menghormati dan menghargai, jangan sampai bisa menimbulkan perpecahan atau bisa menimbulkan ketersinggungan pihak-pihak lain,” ujar dia. []
SUMBER: KUMPARAN