PALESTINA bakal kehilangan antara 550-600 juta meter kubik air jika Israel menganeksasi Lembah Yordan di Tepi Barat yang diduduki, di samping kerugian ekonomi senilai 3,5 miliar USD. Keterangan ini disampaikan Mazen Ghoneim, kepala Otoritas Air Palestina.
Ghoneim mengatakan kepada Palestine TV bahwa peluang ekonomi yang akan hilang termasuk hilangnya 73.000 lapangan kerja di samping hilangnya sektor pertanian.
BACA JUGA:Â Laporan: 95% Tawanan Palestina di Penjara Israel Alami Penyiksaan
“Jika pencaplokan diterapkan, itu akan menyebabkan peningkatan impor, penurunan persentase kontribusi sektor pertanian terhadap produk nasional, dan peningkatan pengangguran di kalangan petani,” kata Ghoneim, seperti dikutip WAFA, Rabu (1/7/2020).
Dia menunjukkan bahwa Israel berusaha untuk menunda perjanjian tentang air dan memindahkannya ke masalah status akhir untuk menyelesaikan rencananya dan untuk mengendalikan semua sumber air di Palestina.Â
Hari ini, kata Ghoneim, Israel telah mengendalikan lebih dari 85% sumber air di Palestina, baik dari air tanah atau air yang bersumber dari berbagai mata air di cekungan yang berbeda.
Ghoneim mengindikasikan bahwa rata-rata pembagian air Palestina adalah 83 liter per hari, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan 100 liter per hari sebagai angka minimum, dan ada perbedaan dalam konsumsi air individu berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka.
Sementara pemukim Israel mendapatkan setidaknya 400 liter air per hari, dan seringkali lebih dari itu, sedangkan warga Palestina di selatan negara itu mendapat tidak lebih dari 23 liter air sehari.
Ghoneim juga menunjukkan bahwa di sebagian wilayah Gaza, rata-rata warganya mendapat 22 liter air per hari karena 97% dari akuifer pantai tidak cocok untuk digunakan manusia. Akibatnya, Otoritas Air sedang mengerjakan proyek pabrik desalinasi air di Gaza untuk mengatasi krisis ini.
Berkenaan dengan cekungan air Palestina, ia mengatakan cekungan timur sepenuhnya terletak di dalam wilayah Palestina dan karena itu Palestina akan kehilangan 44% cekungan timur jika rencana aneksasi dilakukan. Selain itu aneksasi juga akan memengaruhi kemampuan Palestina untuk membangun bendungan untuk memanfaatkan air hujan, karena sebagian besar bendungan akan berlokasi di bagian wilayah yang dicaplok Israel.
Ghoneim mengatakan Laut Mati memiliki panjang 54 kilometer, 18 kilometer berada di Israel dan 36 kilometer di Tepi Barat, yang berarti jika Israel mengendalikannya, Palestina akan kehilangan hak untuk menjadi negara yang berbagi Laut Mati di Timur Tengah. Proyek kanal, yang seharusnya menguntungkan Palestina, Yordania, dan Israel.
BACA JUGA:Â Hamas Bakal Gunakan Segala Cara Demi Gagalkan Rencana Aneksasi Israel
Kepala Otoritas Air mengatakan Israel telah mengalihkan air Sungai Yordan yang mengalir ke Laut Mati, yang menyebabkan airnya mengering saat ketinggian air turun satu meter setiap tahun.Â
Dia mengatakan Israel menghasilkan miliaran dolar dari penggunaan mineral Laut Mati, sementara Palestina tidak dapat mengambil manfaat darinya.
Studi internasional menunjukkan bahwa pariwisata Laut Mati dan Sungai Yordan dapat mendatangkan pendapatan sebesar 900 juta dolar ke Palestina setiap tahun, di samping kemungkinan menciptakan ratusan peluang kerja. Namun semua itu tak akan didapatkan Palestina jika aneksasi dilakukan. []
SUMBER: WAFA