DALAM sejarah, Nabi Muhammad SAW membangun masjid pertama kala dirinya melakukan perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah, Masjid tersebut diberi nama Masjid Quba.
Dalam sejarah, tercatat pula, bahwa Nabi pernah pula memerintahkan penghancuran sebuah masjid yang didirikan oleh seorang kaum munafik yang ingin melawan Islam. Masjid tersebut adalah Masjid Dirar.
Masjid Dirar merupakan masjid yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad (SAW) untuk dibakar dan telah menjadi fokus perdebatan di antara umat Islam. Beberapa cendekiawan Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad (SAW) memerintahkan masjid dihancurkan tetapi tidak dibakar.
BACA JUGA: Ketika Rasulullah Hancurkan Sebuah Masjid
Para peneliti telah menemukan bahwa Masjid Dirar terletak di dekat masjid Quba. Dan itu dibangun oleh Abu Amir, yang adalah seorang biarawan dan munafik. Abu Amir dan orang-orangnya tidak setia atau menghormati Islam dan niat mereka bukanlah membangun masjid untuk disembah, tetapi menggunakannya untuk melawan kaum Muslim. Mereka membangun masjid ini untuk mengumpulkan simpati umat Islam sehingga mereka dapat dengan bebas merencanakan perangkap baru bagi umat Islam pada waktu itu.
Alquran menegasakan dalam QS At Taubah ayat 107:
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).”
Dinyatakan dalam QS At Taubah: 107 bahwa masjid ini dibangun oleh orang-orang munafik sehingga mereka dapat menjebak umat Islam. Mereka dapat menggunakan masjid ini untuk memulai fitnah antara umat Islam dan rumah perlindungan bagi orang-orang yang berperang melawan Allah dan Nabi Muhammad SAW terakhirnya.
Ketika masjid ini dibangun, Abu Amir mengundang Nabi Muhammad SAW untuk berdoa di masjid itu, yang ia terima sebagai ayat Alquran tidak diungkapkan kepadanya pada saat itu. Karena Nabi Muhammad SAW harus pergi untuk Pertempuran Tabuk, maka ia memutuskan untuk shalat ketika ia kembali dari pertempuran.
BACA JUGA: Hancurkan Masjid Nabawi Tak Akan Bisa, sebab..
Tabari menceritakan kejadian ini, ketika Nabi Muhammad SAW sedang dalam perjalanan menuju Pertempuran Tabuk, ketika ia membaca Dhu Awan, sekelompok pria datang kepadanya dan memintanya untuk berdoa di masjid (Masjid Dirar), mereka mengklaim bahwa mereka membangun masjid ini untuk membantu orang sakit dan membutuhkan di malam yang dingin dan hujan. Nabi SAW menerima undangan mereka dan mengatakan kepada mereka bahwa ia akan shalat begitu ia kembali dari Pertempuran Tabuk.
Ketika Nabi Muhammad SAW kembali dari Perang Tabuk, ayat Al-Quran 9: 107 diturunkan kepadanya yang mengungkap kebenaran masjid ini. Allah jelas melarang Nabi SAW untuk shalat di masjid itu sesuai Quran 9: 108.
Setelah ayat-ayat ini diturunkan kepadanya, ia memerintahkan anak buahnya untuk Menghancurkan masjid ini. []
SUMBER: THE ISLAMIC INFORMATION