Oleh: Ulfa Ummu Fara
Ulfatun Ni’mah
Pekanbaru
nimahulfatun23@gmail.com
MEMUTUSKAN sekolah di rumah untuk ananda, mengharuskan orangtua menjadi pengajar yang juga pembelajar. Apa lagi jika mengharapkan ananda menjadi generasi tangguh, tentu memerlukan proses yang tidak biasa. Harus menempa diri untuk menjadi orangtua tangguh pula. Bekerja lebih keras untuk mendidik ananda. Mempersiapkan ananda menjadi generasi istimewa pengisi peradaban gemilang.
Ayah, bunda, generasi tangguh memang harus disiapkan. Harus kita upayakan. Orangtua harus berani menjadi tangguh sebelum meminta anak tangguh. Karena orangtua berperan penting dalam pembentukan diri ananda. Orangtualah sekolah pertama bagi ananda. Banyak waktu yang ananda habiskan bersama orangtuanya. Apa yang kita tampakkan, kita dengarkan pada ananda menjadi bahan belajar yang sering tidak kita sadari.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam mempersiapkan anak tangguh:
1 Goal pendidikan dan visi mendidik generasi.
Pendidikan haruslah memiliki tujuan yang jelas agar fokus dan terarah. Pendidikan dalam Islam betujuan untuk membentuk manusia bertaqwa yang memiliki kepribadian Islam secara utuh, yaitu pola pikir dan prilaku didasarkan pada aqidah Islam. Selai itu pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan ulama, intelektual dan tenaga ahli dengan jumlah yang melimpah dalam semua bidang kehidupan untuk memberi manfaat bagi umat, melayani masyarakat sekaligus pengisi peradaban.
2 Konsep, Metode, uslub, dan sarana dalam pembelajaran
Pendidikan haruslah memiliki konsep yang jelas. Bentuk pendidikan seperti apakah yang hendak orangtua hadirkan? Kelarga Muslim tentu akan memilih konsep pendidikan Islam. Lalu konsep ini harus ditunjang dengan metode pembelajaran yang tepat. Akankah pendidikan membentuk anak menjadi pemikir (mufakkir) atau hanua sebatas pembelajar (mutta’allimiin) saja.
Uslub (Strategi) juga sangat penting. Bagaimana langkah yang harus dilakukan agar ananda memahami apa yang kita ajarkan. Orangtua atau pendidik dituntut untuk berpikir kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
Kemudian proses pembelajaran harus didukung dengan sarana agar berjalan sesuai dengan uslub yang telah kita buat.
3 Menggali potensi
Ananda adalah manusia yang mulia. Selain sebagai hamba Allah beri tugas menjadi kholifah fil ardh. Untuk menunjang tugas mulia ini Allah lengkapi hidupnya dengan potensi.
Ada dua potensi dalam diri manusia yaitu potensi kehidupan dan potensi akal.
Potensi kehidupan mendorong manusia untuk berprilaku memenuhi kebutuhan berupa perasaan dan pengindraan yang membutuhkan pemuasan. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan jasmani yang menuntut pemenuhan secara pasti dan kebutuhan naluri yang menuntut pemenuhan tidak secara pasti. Misalnya, kebutuhan jasmani akan makanan. Kita akan mati jika kebutuhan makan tidak terpenuhi. Sedangkan pada naluri, ketika tidak mendapatkan pemuasan akan mengundang kegelisahan namun tidak akan mengakibatkan hal fatal atau kematian.
Sedangkan potensi akal merupakan alat berpikir bagi ananda. Potensi yang harus terus diasah.
Pendidikan diharapkan dapat membantu menggali potensi yang ananda miliki. Melejitkan potensi yang Allah beri dengan memperhatikan kemampuan ananda serta minat yang dimiliki.
4 Memahami Tumbuh Kembang Anak
Sekeren apapun metode, strategi dan sarana pembejaran, haruslah disesuaikan dengan tumbuh kembang ananda. Selain usia hal yang perlu orangtua atau pendidik pahami adalah perkembangan emosi dan kemampuan bahas anak.
5 Mengembangkan Bahasa Anak
Kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pendidikan Islam tentulah kemampuan bahasa yang ahsan.
Ananda tidak hanya diharapkan fasih menguasai bermacam bahasa tapi lebih pada kemampuan penyampaikan maksud dengan bahasa yang baik. Tutur kata yang membawa kebaikan dan membuat Alla ridho dengan apa yang ananda ucapkan.
Kemampuan berbahasa ini meliputi bagaimana semestinya ananda berkomunikasi dengan orang lain. Tidak berkata dusta, tidak mencela dan perkataan apa pun yang tidak Allah suka.
Demikianlah hal yang harus kita siapkan untuk membersamai ananda berproses menjadi generasi tangguh. Butuh keteguhan hati, ketekunan dan ikhtiar. Serta untaian doa di sepanjang sujud kita. Ayah, bunda. Tantangan hidup anak kita tidaklah mudah. Mereka harus ditempa untuk menjadi pemuda tangguh yang siap mengisi peradaban mulia.
Rasanya tidaklah cukup untuk kami menyiapkan diri sebagai pendidik dan pendamping bagi buah hati. Semoga kebaikan terus mengalir dan Allah mudahkan langkah kita semua untuk mencerdaskan generasi. []
Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word, ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap menyertakan foto diri. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.