MAM Fifi tak kuasa menahan tangis. Ia melihat rona bahagia di wajah anak-anak yang hari itu melaksanakan acara Graduation anak TK d Jakarta Islamic School (JISc). Sama seperti graduation di level Primary dan Secondary, acara gradution untuk anak-anak TK di JISc pun menggunakan konsep drive thru.
Apa yang membuat Mam Fifi haru? Saat anak-anak tersebut bermain trampolin setelah naik panggung. Satu orang anak hanya diberikan waktu 15 menit saja untuk bermain. “Saya tak bisa membayangkan bagaimana mereka selama ini harus terus tinggal di rumah,” ujar Mam Fifi. “Kami menyediakan ini memang khusus untuk mereka. Saya ingin anak-anak bahagia setelah lama terus di rumah.”
Setelah satu anak selesai bermain, alat alat permainannya disemprot disinfektan lagi. Begitu seterusnya.
Ada momen yang lagi-lagi membuat owner JISs ini kembali tenggelam dalam haru. Yaitu saat anak-anak itu menyadari bahwa mereka harus bermain sendirian. “Kok aku sendirian, Teacher? Teman-teman mana?” mereka menanyakan kawannya.
“Yang seperti begini nggak bisa digantikan dengan hanya belajar online. Aku sih nggak setuju online permanen. Anak harus bersosialisasi, berkawan, dan bermain,” tegas Mam Fifi lagi.
“Sekolah nggak cuma transfer ilmu saja tapi utamanya pembentukan karakter dan menjalankan kehidupan sebagai makhluk sosial bukan makhluk online,” demikian Mam Fifi. []