JEPANG–Saat ini, banyak bisnis telah dibuka kembali di Jepang. Namun pemerintah tetap mengharuskan penggunaan masker dan menerapkan protokol kesehatan untuk semua orang termasuk pengunjung taman bermain. Bahkan pengelola sebuah taman hiburan mengimbau pengunjung taman bermain yang naik roller coaster untuk berteriak dalam hati.
Imbauan yang terdengar aneh ini disarankan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 yang diketahui bisa menular melalui udara.
BACA JUGA: Ameyoko, Pusat Belanja Ramah Muslim di Jepang
Operator taman bermain Fuji-Q Highland mengajukan aturan baru terkait protokol kesehatan menghadapi New Normal. Mereka khawatir virus Corona jenis baru ini akan menyebar dari droplet begitu pengunjung berteriak naik roller coaster.
Mengutip laporan media lokal, taman bermain yang dibuka awal bulan lalu itu mengambil langkah tersebut setelah mengikuti saran dari persatuan taman bermain.
Meski maksud taman bermain itu baik, tetapi aturan baru tersebut mendapat protes dari para pengunjung. Rata-rata mereka tidak setuju dengan aturan baru itu. Mereka menilai naik roller coaster tanpa berteriak adalah hal yang tak mungkin dilakukan.
Dilaporkan, roller coaster sepanjang dua kilometer itu mampu mencapai kecepatan 130 kilometer per jam saat turun dari ketinggian 70 meter.
BACA JUGA: Selain Covid-19, Jepang Kini Hadapi Ancaman Gelombang Bunuh Diri Besar-besaran
Sadar akan keluhan dari pengunjung, Fuji-Q Highland mengeluarkan video yang memperlihatkan dua eksekutif naik roller coaster. Kedua orang itu tidak mengeluarkan suara sama sekali. Video ini dibuat untuk membuktikan bahwa langkah itu tidak mustahil dilakukan.
Dikutip dari dream video berdurasi 4 menit 5 detik itu memperlihatkan dua pria mengenakan masker dan pakaian formal berhasil mempertahankan ekspresi wajah yang serius saat naik roller coaster.
Di akhir video, ada pesan yang ditulis dalam bahasa Jepang yang mengatakan ‘Tolong berteriak di dalam hati saja’ sekaligus mendesak pengunjung untuk tidak membuat suara saat naik roller coaster. []
SUMBER: DREAM