ARAB SAUDI–Masjidil Haram tetap ditutup bagi para jamaah biasa di hari Arafah dan Idul Adha. Menurut Asisten komandan pasukan keamanan haji untuk Masjidil Haram, Mayjen Mohammed Bin Wasl Al-Ahmadi, hal ini dilakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
“Penangguhan sholat di Masjidil Haram dan bangunan luarnya akan berlanjut. Kami meminta masyarakat Makkah untuk berbuka puasa pada hari Arafah di rumah mereka,” katanya seperti dilansir dari laman Saudigazatte, Rabu (22/7/2020).
BACA JUGA:Â Pekerja Perempuan akan Ditempatkan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Ini Tugasnya
Al-Ahmadi juga menyebut bahwa rencana keamanan untuk ibadah haji pada tahun ini akan berfokus kepada aspek organisasi, keamanan, kemanusiaan dan kesehatan.
Mekanisme baru ini telah dibuat untuk mengontrol masuk dan keluarnya jamaah haji ke Masjidil Haram, serta memastikan adanya physical distancing atau jaga jarak sosial antar jamaah.
Upaya pencegahan lain yang juga diterapkan adalah dengan membuat jalur khusus untuk mengelilingi Kakbah dan lainnya.
“Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, jalur untuk mengelilingi Kakbah dan sa’i telah ditentukan, dan mereka yang memiliki izin resmi akan diizinkan untuk memasuki area Masjidil Haram,” pungkas Al-Ahmadi.
BACA JUGA:Â Gerbang Sterilisasi Canggih Telah Terpasang di Masjidil Haram
Ibadah haji tahun ini tetap digelar oleh pemerintah Arab Saudi. Namun dengan jumlah jamaah terbatas, yakni maksimal 10.000 orang, yang terdiri atas warga Saudi dan para ekspatriat yang sudah bermukim di sana.
Di Hari Arafah, Masjidil Haram biasanya kosong karena para jamaah haji saat itu menjalani puncak ritual haji di Padang Arafah. Sementara saat Idul Adha sebagai penanda selesainya puncak ritual haji, Masjidil Haram biasanya dipenuhi jamaah haji yang melaksanakan tawaf ifadhah. []
SUMBER: SAUDI GAZATTE