KISWAH adalah kain penutup kabah. Kiswah identik dengan warna hitam yang menyelimuti dinding Kabah.
Kain Kiswah ini secara teratur diganti pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Hal itu didasarkan pada apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Dalam sejarah, Permukaan Kabah pertama kali ditutup dengan Kiswah pada tahun ke-9 Hijriah. Saat itu Rasulullah menutupnya dengan kain dari Yaman. Nabi menggunakan kain bergaris-garis putih dan merah sebagai Kiswah Kabah pada masa itu.
BACA JUGA: Awal Dzulhijah, Kiswah Kabah Dinaikan, Ini Alasannya
Pada perkembangannya, Kiswah berganti-ganti warna. Ada kalanya putih, ada kalanya juga merah keseluruhan.
Dikutip dari Arabnews, di masa khalifah Abbasiyah Al-Nassir, Kiswah pernah diganti menjadi kain berwarna hijau, kemudian brokat hitam.
“Kabah pernah tertutup kain putih, merah dan hitam. Dan pilihan warna didasarkan pad finansial setiap zaman,” kata Fawaz Al-Dahas kepada Arabnews.
Kain putih sendiri saat ini bukan pilihan, karena setiap tahunnya jutaan umat muslim yang melaksanakan haji dan umrah akan datang untuk memegang Kabah. Warna putih diperkirakan akan cepat kotor. Maka, jika Kiswah berwarna putih, berarti harus sering diganti.
Adapun jenis kain yang dipakai untuk Kiswah adalah kain Qubati dari Mesir. Kain ini dipilih karena merupakan salah satu kain terbaik. Sementara kain yang berasal dari Yaman –yang digunakan sebagai Kiswah pada masa Rasul– kualitasnya sudah terkenal sejak zaman dahulu.
“Beragam kondisi keuangan mengendalikan jenis kain yang digunakan untuk Kiswah,” tambah Al-Dahas.
Selanjutnya, pada era Abbasiyah, kain hitam akhirnya digunakan karena tahan lama dan bisa disentuh tanpa membuatnya terlihat kotor.
Tapi kini, kain Kiswah tidak lagi didatangkan dari luar Arab Saudi.
BACA JUGA: Kiswah Ka’bah Selalu Berwarna Hitam? Ternyata Tidak
Pembuatan kiswah kini dilakukan di Ajyad, dekat dengan Masjidil Haram. Alat canggih digunakan untuk menenun dan memproduksi kain untuk kiswah. Setiap benang sutera dan kapas yang digunakan harus memenuhi uji standar, dan memiliki kualitas tinggi.
Sementara saat ini, di masa pandemi Covid-19, Kiswah telah diangkat setinggi tiga meter. Hal ini dilakukan guna menjaga kebersihan dan keamanan. Untuk menutupi bagian yang tidak tertutup kiswah, kain putih pun dibentangkan di keempat sudut Kabah. []
SUMBER: ARAB NEWS