KANADA–Saat pelajar seusianya baru lulus SMA atau baru mendaftar ke perguruan tinggi, Sakina Rizvi, seorang hijaber berusia 18 tahun, telah jadi lulusan termuda di sebuah universitas. Dia lulus dari Universitas Toronto, Kanada. Sebelumnya, dia masuk di Universitas tersebut setelah dua tahun belajar di sekolah menengah dan menghabiskan tiga tahun berikutnya untuk lulus kuliah.
Dia lulus pada bulan Juni di jurusan spesialis terkait sejarah agama. ia kemudian berencana untuk mendaftar dalam dua studi master di Ontario Institute dalam Pendidikan untuk studi kurikulum, dan Pendidikan online berbasis di London, Inggris untuk Islam studi.
BACA JUGA: Dalam sepekan, Mahasiswa Muslim Inggris Kumpulkan Dana Bantuan 1 juta Pound
Dikutip dari The Medium, Rizvi meluangkan waktu untuk berbicara dengan dan mengenang undergrad-nya ketika berusia 15 tahun pada 2015 hingga dia berhasil menjadi lulusan termuda pada usia 18 tahun. Dia juga bercerita tentang impiannya yang jauh lebih besar.
Ketika berita tentang kelulusan Rizvi menyebar, semua orang bertanya-tanya hal yang sama, yakni “Bagaimana dia bisa kuliah di usia 15?“
“Sekolah tempat saya mengikuti model pembelajaran berbasis kemampuan. Kami mengambil kursus berdasarkan kemampuan belajar kami daripada dikelompokkan berdasarkan usia, misalnya,” jelas Rizvi.
Dia masuk ke sekolah swasta yang berfokus pada kemampuan percepatan berdasarkan pada seberapa banyak siswa dapat menyelesaikan dan unggul berdasarkan potensinya. Dia berusia 14 tahun ketika lulus SMA dan 15 tahun ketika dia mulai kuliah. Dia pun membuktikan keunggulannya dalam belajar.
Dia menambahkan bahwa usia bukanlah halangan karena dia dapat menyelesaikan studinya. Awalnya, dia tidak terlalu percaya diri tentang keputusan ini tetapi sekarang dia sepenuhnya fokus dan bersemangat dalam pekerjaannya. Untuk menjauh dari pertanyaan yang berkaitan dengan usia, ia sering menyembunyikan usianya dari orang-orang.
BACA JUGA: Mahasiswa Muslim Dilecehkan Ketika Shalat, Sekolah Tinggi Ekonomi Inggris Minta Maaf
Dia mengungkapkan, bahwa ia memiliki rencana untuk mendaftar di Ph.D. dan karenanya dia sangat bersemangat. Selain itu, Sakina juga menyatakan bahwa orang lain juga dapat mencapai apa yang telah ia capai, namun, dibutuhkan sikap yang kuat dan percaya diri.
Dia juga mengatakan bahwa ada saat-saat ketika dia merasa segalanya tidak mungkin baginya untuk lebih dekat dengan ujiannya. Namun, dia berhasil tetap positif sampai sejauh ini. Dan sekarang, dia tidak ingin berhenti di sini.
Dengan kepindahannya, ia menjadi sumber inspirasi bagi jutaan Muslim muda di seluruh dunia yang berharap untuk mencapai mimpinya. Menurutnya, prestasi yang mustahil diharih itu hanya menuntut sikap “pantang menyerah” agar bisa diraih. []
SUMBER: THE ISLAMIC INFORMATION | THE MEDIUM