HAGIA Sophia sedang hangat diperbincangkan dunia. Keputusan Turki membatalkan status museum yang disandang Hagia Sophia selama 86 tahun itu sontak menjadi sorotan. Apalagi mengingat sejarah awal dibangunnya Hagia Sophia sebagai katedral di Konstantinopel yang kemudian jatuh ke tangan pemerintahan muslim Ottoman pada 1453.
Hagia Sophia menjadi simbol penaklukan Konstantinopel sekaligus saksi kejayaan Islam era ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmet II atau yang dikenal sebagai Muhammad Al Fatih. Sejak itu Hagia Sophia difungsikan menjadi Masjid. Namun kejatuhan Ottoman 86 tahun lalu, menjadikan statusnya berganti.
BACA JUGA: Catatan Sejarah: Inilah Sejumlah Masjid di Eropa yang Diubah Jadi Gereja
Hagia Sophia ditetapkan menajadi salah satu warisan dunia oleh UNESCO. Statusnya saat itu adalah museum. Baru pada 10 Juli 2020, pemerintah Turki lewat jalur konstitusional, menetapkan Aya Sofya atau Hagia Sophia kembali berstatus sebagai masjid.
Dalam catatan sejarah, bergantinya status sebuah bangunan lazim terjadi seiring bergantinya penguasa wilayah.
Ketika kekhalifahan Islam menaklukkan wilayah baru, biasanya sang khalifah memberikan keleluasaan kepada penduduk setempat untuk melaksanakan keyakinan agamanya. Penganut Kristiani dijamin kebebasannya beribadah di gereja. Dan, penganut Yahudi bebas bersembahyang di sinagog.
Namun demikian, ada pula tempat ibadah umat tersebut yang kemudian dialihfungsikan menjadi masjid dengan persetujuan para tokoh agama. Khalifah Abdul Malik dari Dinasti Umayyah melakukan alih fungsi gereja Santo Yohannes pada 705 M.
Pun demikian dengan kebijakan Kekhalifahan Utsmaniyah ketika mengganti status Aya Sofya yang terkenal dengan kemegahan dan keindahannya itu, dari Katedral yang terbengkalai menjadi masjid yang makmur pada masanya.
Sebaliknya, alih fungsi masjid menjadi gereja juga terjadi dalam sejarah persinggungan politik antara Islam dan Kristen. Pasca kejatuhan kekhalifahan muslim di Andalusia, nasib ini dialami juga oleh sejumlah bangunan masjid indah peninggalan umat Islam lainnya di Spanyol yang terdapat di Kota Cordoba, Sevilla, Toledo, dan Granada.
BACA JUGA: Ini 3 Masjid di Inggris yang Dulunya adalah Gereja
Masjid Raya Sevilla yang didirikan pada 1171 M oleh Sultan Abu Ya’kub Yusuf bin Abdul Mun’im dari Dinasti Muwahhidun, telah diubah menjadi gereja dengan nama Santa Maria de la Sede. Masjid-masjid di kota Toledo pun turut menjelma menjadi gereja Santo Cristo de la Luz, gereja Santa Maria, gereja Santa Maria de Torenzito, dan gereja Santo Tome. Sedangkan di Kota Granada, Istana Al Hamra yang di dalamnya terdapat Masjid al-Mulk dan Masjid Sultan telah menjadi milik penuh pemerintah Spanyol setelah Granada ditaklukkan oleh Raja Ferdinand II tahun 1492.
Dari sekian banyak masjid yang tersebar di Spanyol, Masjid Agung Cordoba adalah masjid terbesar yang diubah menjadi gereja. Kini bangunan masjid terbesar di dunia pada masanya itu telah berganti nama menjadi gereja La Mezquita. []
SUMBER: REPUBLIKA