PALESTINA–Dua warga Palestina yang memegang kewarganegaraan Israel dilaporkan telah ditembak mati di kota Arab Yafa dan Umm al-Fahm di Israel pada Ahad (26/7/2020) malam. Insiden ini menandai episode terbaru dalam gelombang kejahatan berkelanjutan yang dilakukan polisi Israel atas kelambanan terhadap meningkatnya kekerasan di komunitas Arab di tanah tahun 1948.
Menurut laporan WAFA, Senin (27/7/2020) Khalid Hamad (35) telah ditembak mati di kota Umm al-Fahm.
BACA JUGA: Tolak Deklarasi Trump, Warga Arab Israel Dituduh ‘Hancurkan Israel dari Dalam’
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah seorang pria Palestina yang diidentifikasi sebagai Ali Hammad juga ditembak mati di rumahnya di kota Yafa pada Sabtu (25/7/2020) malam.
Pembunuhan terhadap dua pria Arab di Israel telah menambah jumlah korban tewas dari gelombang kejahatan yang sedang berlangsung di komunitas Arab di Israel menjadi 51 orang.
Ketika warga Muslim di wilayah Arab Israel menyaksikan peningkatan serius dalam kekerasan dan kejahatan, polisi Israel gagal memainkan peran mereka dalam mengendalikan situasi. Sebaliknya, mereka malah mengeluarkan perintah pemblokiran terkait investigasi kejahatan terhadap warga Arab di Israel.
BACA JUGA: Kelompok Arab Israel Gelar Aksi Dukung Muslim Rohingya
Para pemimpin Arab mengatakan polisi Israel sebagian besar mengabaikan kekerasan di komunitas Muslim, mulai dari permusuhan keluarga hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Warga Arab Israel merupakan 20% dari populasi Israel dan merupakan keturunan Palestina yang tetap di negara bagian setelah Nakba pada tahun 1948. Mereka memiliki hak untuk memilih tetapi menderita diskriminasi dan mengatakan pihak berwenang memperlakukan mereka seperti warga negara kelas dua. []
SUMBER: WAFA