YUNANI–Sekelompok ekstremis sayap kanan Yunani telah membakar bendera Turki pada Jumat (24/7/2020) malam pekan lalu di Thessaloniki. Hal itu dilakukan untuk memprotes Hagia Sophia di Istanbul yang kini kembali menjadi masjid.
Kelompok itu membakar bendera Turki setelah berkumpul di luar Gereja Agia Sofia sebelum berbaris menuju Konsulat Turki sambil memegang spanduk bertuliskan: “Untuk tanah air, bangsa, dan ortodoksi.”
BACA JUGA: Inilah Gli, Kucing Ikonik Penghuni Hagia Sophia
Para pengunjuk rasa berhasil dihentikan di luar konsulat oleh pasukan keamanan. Namun mereka memilih untuk membakar bendera Turki sambil menyanyikan lagu kebangsaan Yunani dan meneriakkan slogan-slogan.
Selain masjid, Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki untuk pengunjung domestik dan asing.
Pada tahun 1985, selama menjadi museum, Hagia Sophia telah ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Istanbul oleh Muhammad Al-Fatih. Lalu menjadi sebuah masjid dari tahun 1453 hingga 1934 – hampir 500 tahun – dan yang terbaru sebagai museum selama 86 tahun.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya telah lama berupaya untuk mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid.
BACA JUGA: Dari Mitos sampai Fakta, Ini Sekelumit Rahasia di Balik Kemegahan Hagia Sophia
Kemudian Pengadilan Turki telah membatalkan dekrit Kabinet 1934 pada 19 Juli yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, sehingga membuka jalan untuk mengubah status Hagia Sophia kembali sebagai masjid.
Di era baru Hagia Sophia, Direktorat Urusan Agama Turki akan mengawasi layanan keagamaan di masjid. Sementara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi.
Bangunan ikonik dan bersejarah ini juga terbuka untuk wisatawan domestik dan asing secara gratis. []
SUMBER: YENI SAFAK