CINA–Peng Fei, pria asal Filipina mengidap 16 penyakit sekaligus gara-gara kebiasaan begadang dan makan mie instan. Belasan penyakit ini muncul setelah organ hatinya rusak akibat dua kebiasaan buruk yang biasa Peng Fei lakukan setiap hari.
Sang ibunda yang setia merawat, histeris dan tak kuasa menahan tangis saat melihat putranya kini harus mengidap belasan penyakit sekaligus.
Kebiasaan Peng Fei yang sering begadang dan makan mie instan justru mengancam nyawanya sendiri. 16 penyakit sekaligus ini tengah menggerogoti tubuh Peng Fei yang tampak menguning akibat kerusakan organ hatinya.
BACA JUGA: Pakar Kesehatan Ungkap Proses Pencernaan Mie Instan dalam Perut Manusia, Hasilnya Mengejutkan
Kecintaan Peng Fei yang begadang dan makan mie instan awalnya berubah menjadi bencana saat dirinya mendadak sangat lelah tak berdaya.
Tubuh Peng Fei kala itu sempat menguning dan matanya memerah. Alhasil ia memutuskan untuk menelepon ibunya untuk pergi ke rumah sakit bersamanya.
Setelah pemeriksaan medis, pria asal Filipina ini didiagnosis dengan 16 penyakit yang berbeda seperti gagal hati, sirosis mikronodular, infeksi intra-abdomen, kalium tinggi, efusi pleura atau kolesistitis.
Setelah bertanya tentang kebiasaan-kebiasaan Peng Fei, dokter menyimpulkan bahwa penyakitnya adalah akibat dari disfungsi hati. Sekarang hatinya hanya mampu melakukan 1/3 dari fungsinya.
Ketika hati tidak dapat melakukan detoksifikasi dengan baik, itu dapat memengaruhi organ lain, kemudian mengarah ke berbagai penyakit.
Peng Fei mengatakan bahwa dia memulai pekerjaan baru di restoran cepat saji. Di sana ia sering terpaksa makan mi instan karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, bahkan sering begadang untuk melakukan shift dan kerja ekstra.
BACA JUGA: Uang Kertas dan Mie Instan
Kebiasaan buruk ini berlangsung terus-menerus selama beberapa tahun, yang pada akhirnya melemahkan hatinya. Akhirnya, kebiasaan itu menyebabkan beberapa kerusakan dan memengaruhi organ-organ lainnya.
Kini tak banyak yang bisa dilakukan Peng Fei selain tergolek lemah tak berdaya di ranjang rumah sakit. []
SUMBER: TRIBUN