ARAB SAUDI–Pandemi Covid-19 telah merubah berbagai hal, termasuk tradisi perayaan keagamaan di berbagai negara. Tak terkecuali Arab Saudi. Selain pembatasan ibadah haji, tradisi di sekitar Kabah yang berlangsung tiap musim haji selama 70 tahun pun lenyap pada tahun ini.
Tradisi ini sudah ada sejak lebih dari 70 tahun lalu, di mana saat kaum laki-laki Mekah menemani jamaah haji yang wukuf di Arafah dengan menawarkan berbagai layanan, para perempuan memanfaatkan kondisi itu dengan keluar dan beribadah di sekitar Kabah.
BACA JUGA: Bersuka Cita saat Hari Idul Fitri/Idul Adha, Bolehkah?
Biasanya kaum perempuan di Mekah berbondong-bondong keluar rumah lalu ke Masjidil Haram, kemudian melakukan tawaf saat jamaah haji wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah. Dengan abaya hitam, mereka memberikan pemandangan yang berbeda di Mataf atau area Kabah.
Kaum hawa menggunakan kesempatannya untuk melakukan tawaf, mencium batu hitam atau hajar aswad, dan sholat di Multazam. Mereka juga akan membuka puasa mereka di Mataf, lalu mereka akan pulang ke rumah masing-masing.
BACA JUGA: Sajian Idul Adha, Ini Sederet Menu dan Tips Mengolah Daging Kurban
“Dahulu tradisi dari semua pria dari masyarakat Mekah untuk sepenuhnya terlibat dalam kegiatan haji dan dengan demikian memberikan kesempatan langka bagi perempuan untuk menghabiskan hari diberkati di tempat yang paling diberkati di bumi,” kata Sameer Barqa, seorang peneliti sejarah Mekah seperti dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (2/8/2020).
“Ketika para lelaki pergi ke tempat suci di hari Tarwiyah, hari pertama haji, kota suci Mekah akan kosong dari jamaah laki-laki dan kemudian para wanita akan pergi untuk menjaga lingkungan juga,” katanya.
Namun, tahun ini, virus corona mencegah perempuan mempertahankan tradisi ini karena mereka dipaksa untuk tetap tinggal di rumah, karena sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19. []
SUMBER: SAUDI GAZETTE