LIMA ribu tahun yang lalu, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk membuat pondasi Ka’bah, dan memanggil orang-orang untuk melakukan ibadah haji di tempat itu.
Pada tahun ke sepuluh Hijriah, Nabi SAW berangkat ibadah haji. Ketika itu, sekitar 100.000 orang yang beriman ikut serta bersamanya. Ibadah haji ini dikenal sebagai Haji Terakhir (Haji Wa’da’).
BACA JUGA: Malaikat Pun Pergi Haji
Saat itu beliau menjelaskan hukum haji dan menyampaikan kata-kata yang terkenal, yang disebut Khotbah terakhir (Khotbah Wada’). Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam, dan setiap orang Islam harus mempunyai niat dan kesehatan yang cukup untuk melakukan perjalanan menunaikan ibadah haji ini sekali seumur hidup.
Setiap jemaah haji harus memakai pakaian khusus, pakaian yang sangat sederhana sehingga semua tampak sama.
Masjidil Haram di Makkah dulu sangat kecil, tetapi sekarang sangat besar sehingga bisa menampung sebanyak satu juta jemaah haji dalam satu musim. Semua jemaah haji mengelilingi sebanyak tujuh kali untuk menunjukan bahwa kehidupan manusia harus berputar di sekitar Allah.
BACA JUGA: Hasil Penelitian: Sepanjang Sejarah Islam, Ibadah Haji Tidak Pernah Berhenti
Kemudian mereka melakukan ritual yang lain, seperti berlari di antara Bukit Shafa dan bukit Marwa, melempar batu ke tiang-tiang setan (jumlah) di Mina dan berdiri menghadap pencipta mereka di Padang Arafah, berdoa dan mendengarkan khutbah. Haji diakhiri dengan thawaf di Ka’bah. []
Sumber: Nabi Muhammad Penyempurna Para Nabi/ Penulis: Saniyasnain Khan/ Penerbit: Nuansa, 2009