DENTUMAN keras dari jalan memecah keheningan malam. Rupanya suara tabrakan mobil.
Ayah memandang dari beranda, diikuti Aiman, Aisyah dan ibu. Setelah kerumunan orang bubar, dan bisa dipastikan tidak ada korban jiwa, ayah kembali ke tempat duduknya. Diikuti dengan yang lainnya.
BACA JUGA: Berdamai dengan Takdir
Ayah berkata, “Ada dua mobil, yang masing-masing dikemudikan oleh manusia yang berakal, mendengar dan melihat. Masing-masing mobil dilengkapi dengan lampu yang memiliki cahaya kuat dan jangkauan yang jauh. Juga dilengkapi dengan rem, yang apabila diinjak dapat mengurangi kecepatan dan menghindarkan dari bahaya. Meskipun perangkat sudah sedemikian lengkap, ternyata masih saja terjadi tabrakan.
Coba kalian perhatikan, di langit ada berjuta-juta bintang, yang peredaran dan perjalanannya tidak disetir manusia. Mereka beredar dan terus beredar sejak jutaan tahun, dalam garis edarnya yang terbatas, dan dalam batas daerah yang tidak dilanggarnya. Antara mereka belum pernah terjadi tabrakan antara satu bintang dengan bintang yang lainnya, antara satu planet dengan planet lainnya.”
Kemudian ibu berkata,
“Itulah ketetapan Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui, dan Matahari dan bulan dengan perhitungan.”
Ayah menambahkan, “Ini merupakan satu kehendak dan satu sistem (hukum). Mahabenar Firman Allah “Seandainya dalam keduanya ada tuhan selain Allah, niscaya keduanya akan rusak.”
Mendengar penuturan kedua orang tuanya, seketika itu juga dari mulut Aisyah meluncur ucapan, “La ilaaha illallah, la ilaaha illallah (Tiada tuhan selain Allah, tiada tuhan selain Allah).”
BACA JUGA: Takdir, Bisa Diubah dengan Cara Ini?
Aiman berucap, “Subhanallah, Subhanallah (Mahasuci Allah, Mahasuci Allah).”
Kemudian ayah berkata, “Dengarkan dalam atsarnya Rasulullah Saw bersabda memuji, ‘Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya, Mahasuci Allah seridha-Nya, Mahasuci Allah seindah Arsy-Nya, Mahasuci Allah sejumlah kalimat-kalimat-Nya.’
Maka jadikan bacaan tasbih ini selalu membasahi lidahmu. []
Sumber : Mengenal Allah Dialog Tauhid Kepada Anak/Muhammad Ali Qutb/Gema Insani/1997