SUATU ketika seorang pria tua menyebarkan desas-desus bahwa tetangganya adalah seorang pencuri. Akibatnya, sang tetangga ditangkap. Beberapa hari kemudian ternyata si tetangga itu terbukti tidak bersalah.
Setelah dibebaskan, tetangga ini menuntut sang pria tua karena menuduhnya secara serampangan.
Di pengadilan pria tua itu memberi tahu Hakim: “Hanya komentar saja, Pak Hakim, dan komentar saya tidak membahayakan siapa pun.”
BACA JUGA: Tiga Langkah Jauhnya
Hakim memberi tahu lelaki tua itu, “Tuliskan semua yang Anda katakan tentang dia di selembar kertas. Sobek kertas itu dan dalam perjalanan pulang, buang potongan kertas itu. Besok, kembalilah untuk mendengar hukumanmu!”
Hari berikutnya, hakim memberi tahu lelaki tua itu, “Sebelum menerima hukuman, Anda harus keluar dan mengumpulkan semua potongan kertas yang Anda buang kemarin.”
Pria tua itu berkata, “Aku tidak bisa melakukan itu! Angin menerbangkannya dan sayatidak tahu di mana menemukannya. “
BACA JUGA: Restoran ke-Seribu Sepuluh!
Sang Hakim kemudian menjawab: “Dengan cara yang sama, komentar sederhana dapat menghancurkan kehormatan seorang pria sedemikian rupa sehingga seseorang tidak dapat memperbaikinya. Jika Anda tidak dapat berbicara dengan baik tentang seseorang, lebih baik jangan mengatakan apa-apa.”
Demikianlah. Pikirkan lagi secara berulang jika hendak mengeluarkan komentar. Atau membuat konten untuk medsos (YouTube atau Instagram), jangan sampai menyesal di kemudian hari. []