BUMI tidak diam. Planet yang menjadi rumah bagi umat manusia ini berotasi dan berevolusi. Gerak konstan itu merupakan salah satu pertanda bumi sedang melaksanakan tugasnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah.
KH Fahmi Basya dalam buku One Million Phenomena menjelaskan, putaran bumi pada porosnya merupakan tanda bumi melaksanakan shalat.
Lebih lanjut dijelaskan, ekspresi sholat harus bisa melihatkan gerak 360 derajat. Ekspresi shalat dengan dua kali sujud pada tiap rakaatnya dapat menghasilkan bilangan 2×17 = 34, karena banyaknya rakaat tiap hari ada 17 rakaat. Menurut KH Fahmi Basya, angka 2 dan 34 merupakan bilangan kode dari sujud.
BACA JUGA: Di Akhir Zaman, Kekayaan Alam yang Terpendam di Perut Bumi Keluar
Hal itu sebagaimana kata sujud disebut pertama sekali pada Alquran. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 34
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
Fenomena gerakan shalat bumi ini dinilai penting bagi penjelajah ruang angkasa untuk mengetahui apakah suatu planet masih hidup ataukah sudah mati. Sebab, jika dianalogikan, shalat tidak sah tanpa rukuk maupun sujud. Sedangkan, untuk planet yang mati, mereka tidak lagi berputar pada porosnya.
KH Fahmi Basya menjabarkan bahwa dalam Surat Ar-Rahman ayat 37 berbunyi tentang hari kiamat (bumi) dengan 12 FBY (55.37). Dan setelah hari kiamat adalah sisanya dengan 19 FBY, yaitu 31-12 = 19. Bilangan 12+19 = 31 ini dapat ditemukan pada roda gigi shalat yang memperlihatkan bumi diwakilkan dengan 12 gigi.
Bilangan 31 itu juga ada di tulang belakang manusia—yaitu 31 pasang syaraf yang keluar dari padanya—maka jika gigi-gigi shalat itu dipasangkan dengan ruas tulang belakang manusia, maka ruas leher yang tujuh kita pasangkan dengan shalat isya dan maghrib.
Sebab, kedua jumlah gigi rodanya adalah tujuh. Akibatnya, shalat zhuhur (punggung) terpasangkan di punggung. Dan karena roda gigi shalat isya dan maghrib berhubungan dengan kalimat bismillah. Maka, seolah-olah di tulang leher manusia ada tulisan bismillah. Dan tulang memang lebih dalam letaknya dari urat leher.
Allah berfirman dalam Alquran Surah Qaf ayat 16:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
Di sisi lain yang perlu diketahui tentang bumi, menurut KH Fahmi Basya, bumi dikelilingi lima tanda. Kelima tanda itu mengingatkan manusia dengan shalat lima waktu.
BACA JUGA: 5 Panggilan Bumi pada Manusia
Bumi dan shalat dapat diekspresikan sebagai roda-roda yang berputar. Satu kali putar bumi adalah satu hari satu malam. Dan dalam satu putar bumi itu harus terjadi semacam putaran 2, 4, 4, 3, 4 pada roda-roda shalat sesuai urutan rakaat sholat. Yakni subuh 2 rakaat, zhuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat, dan isya 4 rakaat.
Macam rakaat shalat yang 2, 3, 4 itu juga dianalogikan sebagai bilangan sayap malaikat. Hal ini sebagaimana yang diabadikan Allah dalam Alquran.
Allah berfirman dalam Surah Fatir ayat 1:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Sehingga, secara matematis, mencari jumlah gigi tersedikit untuk melayani macam putaran yang 2, 3, 4 itu dapat dilakukan dengan mencari keliptan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan 2 dan 3 dan 4. Bilangan terkecil yang dapat dibagi 2, dan dapat dibagi 3 serta 4 yaitu adalah bilangan 12. Sehingga, roda yang mewakili bumi harus memiliki paling sedikit 12 gigi. Karena itulah, bumi disebut melakukan shalat. []
Referensi: One Million Phenomena/Karya: KH Fahmi Basya Hamdi/Penerbit: Pustaka Zahira/Tahun: 2014