PARA sahabat, tabi’in atau pun orang-orang yang shalih pada zaman dahulu sangatlah takut pada siksa dan adzab Allah SWT. Mereka akan menangis sejadi-jadinya ketika menemukan ayat Al-Quran yang berisi siksaan neraka, dan mereka akan berbahagia ketika menemukan ayat tentang penghuni surga.
Dikisahkan Abdullah bin Amru radhiallahu ‘anhu adalah seorang yang banyak menangisi dosa, sebagaimana dikisahkan dari Ya’la bin Atha dari ibunya, di mana ibunya adalah seorang yang membuatkan celak untuk Abdullah bin Amru, dan Abdullah adalah seorang yang banyak menangis, dia tutup pintu kamarnya dan menangis hingga matanya sakit.
Demikianlah seorang muslim, hendaknya menangisi dosa sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Jagalah lisanmu, gunakan rumahmu untuk beribadah, dan tangisilah dosa-dosamu,” (HR. At-Tirmidzi: 2406)
Abdullah bin Amru radhiallahu ‘anhu meninggal dunia tahun 63 Hijriyah. Lalu bagaimana dengan kita? Sudahkan kita menangisi dosa-dosa kita? Atau justru kita lebih banyak tertawa akan kesenangan-kesenangan duniawi?[]
Sumber: https://kisahmuslim.com/308-menangisi-dosa-hingga-mata-sakit.html