Oleh: Ust. Sih Narman, S.Pd., M.Pd.
Segala puji milik Allah semata, marilah kita memuji dan bersyukur kepada-Nya atas segala anugerah yang telah diberikan kepada kita sekalian. Apalagi Allah memberikan a’dhomun-ni’am; nikmat terbesar yakni keyakinan dan hidayah Islam. Selanjutnya marilah kita sampaikan salam dan shalawat kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, shahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman, Amin ya rabbal alamin.
Selaku khatib saya mengajak kepada jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Marilah juga kita mempertebal rasa takut dan cinta kita kepada Allah SWT. Semoga Allah menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang mulia.
BACA JUGA: Khutbah Jumat – Bukti Cinta kepada Rasulullah SAW
Kaum muslimin jamaah Jum’at yang dicintai Allah…
Di balik perasaan belum mampu menjadi hamba yang baik, kita tetap harus selalu memupuk harapan akan rahmat dan kasih sayang Allah, karena tiada satupun orang yang tidak merindukan kasih sayang-Nya. Setiap mukmin tentu berharap Allah akan mengaruniakan rahmat kepadanya, agar ia bisa menjalani kehidupan dunia dengan mudah, dan meraih keselamatan di akhirat. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. al-Baqarah: 218).
Lalu bagaimanakah cara agar mendapatkan rahmat Allah? Allah berfirman:
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”(QS. Ali Imran: 132)
Pada ayat tersebut Allah memastikan akan memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya jika kita taat kepada-Nya dan kepada rasul-Nya. Dijelaskan dalam at-Tafsir al-Muyassar mengenai ayat tersebut:
“Taatlah kalian kepada Allah Wahai orang-orang yang beriman terhadap apa-apa yang kalian diperintahkan dalam ketaatan dan mencegah terhadap apa-apa yang dilarang, seperti makan riba dan larangan lainnya agar kalian memperoleh kasih sayang dan tidak mendapatkan siksa.”
Demikian pula pada ayat ke 31 Surah Ali ‘Imran Allah juga berfirman:
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Siapapun yang menghendaki cinta dan rahmat dari Allah SWT, maka tidak bisa tidak mereka harus membuktikan cintanya kepada-Nya dengan mengikuti Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam hidupnya.
Kaum muslimin jamaah Jum’at yang dicintai Allah…
Cara lain yang bisa ditempuh agar mendapatkan rahmat Allah adalah dengan menjadi seorang yang Muhsin atau orang yang selalu berbuat kebajikan. Jika kita dilebihkan dari sisi harta, maka bentuk kebajikan yang bisa kita lakukan adalah dengan menyantuni anak-anak yatim, bersedekah kepada orang-orang miskin, berinfak dan lain-lain. Jika kita dilebihkan dari sisi keilmuan, maka kita bisa melaksanakan zakat ilmu dengan cara mengajarkannya kepada orang lain di majelis-majelis taklim, di taman baca al-Quran, di Rumah tahfidz dan tempat-tempat yang lain.
BACA JUGA: Khutbah Jumat – 5 Cara Menggapai Keutamaan Sholat
Maka kelebihan apapun yang Allah berikan kepada kita, -sekecil apapun kelebihan tersebut-, mari kita optimalkan untuk berbuat kebajikan kepada orang lain, karena sesungguhnya rahmat Allah dengan dengan orang-orang yang berbuat kebajikan. Allah berfirman:
إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-A’raf: 56)
Kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Kita harus menyadari bahwa kita tidak akan masuk surga dengan amalan kita. Kita hanya akan masuk surga dengan rahmat dan karunia Allah taala. Yang demikian dikarenakan nikmat yang kita terima dari Allah di dunia sangat berlimpah dan tidak terhitung, sehingga sebesar dan sebanyak apapun amalan yang kita lakukan tidak akan menandingi nikmat tersebut.
Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha meraih rahmat dan ridhanya. Yang harus kita lakukan adalah meyakinkan Allah SWT bahwa kita adalah hamba-Nya yang ingin mengabdi semaksimal mungkin kepada Allah, yang menyerahkan semua hidup dan mati kita hanya kepada-Nya. Maka jika Allah sudah ridha, pasti Ia akan mengkaruniakan rahmat-Nya berupa surga di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah SAW dalam surat al-Bayyinah:
جَزَآؤُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ذَٰلِكَ لِمَنۡ خَشِيَ رَبَّهُۥ
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”(QS. al-Bayyinah: 8)
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk menyelesaikan ramadhan tahun ini dengan amal yang semakin berkualitas baik ibadah langsung kepada Allah atau amal-amal sosial yang semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, sehingga Ia akan mengaruniakan rahmat dan ridha-Nya kepada kita semua, amin ya rabbal alamin..
بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْم،أَقُوْلُمَاتَسْمَعُوْنَ،وَأَسْتَغْفِرُاللهَلِيْوَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
[]