MANUSIA harus melakukan hidup yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat, keduanya tidak bisa dipisahkan. Ada keterkaitan yang memang sebagian orang belum menyadarinya. Apabila kita melakukannya pasti akan bermanfaat bagi kehidupan sekarang dan yang akan datang (akhirat).
Dalam bukunya Metodologi Studi Islam karya Prof. Abuddin Nata, M.A., terdapat penjelasan dari hadits nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Mubarak bahwa, orang yang baik adalah yang meraih keduanya secara seimbang, karena dunia adalah alat menuju akhirat dan jangan dibalik mengorbankan akhirat untuk urusan dunia.
BACA JUGA: Sudahkah Anda Sabar?
Sudah jelas bukan? Kehidupan sekarang dan nanti memang ada keterkaitan yang luar biasa untuk diraih.
Allah menciptakan alam semesta tidak cuma-cuma ada alasan yang masih jarang kita ketahui. Tiada lain agar hambanya bisa menikmati dengan penuh pujian, tapi tidak sedikit manusia sadar dengan semua itu. Ada banyak keindahaan yang bisa membuat jiwa dan raga merasa kagum juga terpesona atas ciptaan Allah SWT di alam ini.
Apakah kita bisa memujinya dengan sungguh? Tentunya harus bisa.
Seperti kita melihat pohon menjulang tinggi, tanaman bunga yang elok nan indah kemudian kita memujinya dengan mengucapkan maha suci Allah yang menciptakan semua ini. Dengan begitu kita sudah menikmati kemudian iman kita menjadi bertambah dan hidup di dunia akan semakin bermanfaat untuk ibadah kepada Alah SWT.
BACA JUGA: Hidup Sehat Disenangi Allah, Kenapa?
Selain itu juga, manusia tidak akan jauh dari yang namanya kebutuhan sehingga mereka berbondong-bondong untuk melengkapinya agar tidak kekurangan bahkan kesusahan, itu sangat tidak harapkan. Semuanya akan menjadi nilai plus untuk sekarang dan nanti (akhirat) apabila seimbang dalam meraihnya.
Jadikan kebutuhan hidup ini pemberian dari Allah SWT dan ucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk pujian juga berterimakasih atas apa yang telah diberikan oleh-Nya. Karena itu, manfaatkanlah kehidupan dunia ini untuk tetap berada pada garis yang Allah perintahkan (ibadah) agar dunia akhirat dilakukan dengan seimbang. []
REDAKTUR: AINUN AYU N.