Mela Ummu Nazry.
Pemerhati Generasi
ayumelayulianti@gmail.com
MASA baligh adalah masa dimana terjadi banyak perubahan dalam kehidupan seorang anak. Baik secara fisik, mental dan spiritual.
Secara fisik anak akan mengalami banyak perubahan, utamanya dalam fungsi biologis tubuh. Organ tubuh, utamanya alat-alat reproduksi berkembang sangat sempurna. Pun dengan kemampuan berfikir anak dalam menggunakan akalnya juga telah sempurna. Karenanya, idealnya di masa baligh ini anak telah siap dalam menjalankan seluruh hukum syariat yang terkait dengan kehidupannya.
Idealnya, anak yang telah memasuki usia baligh adalah anak-anak yang matang secara fungsi biologis dan fungsi nalarnya atau pola berpikirnya, karenanya ia akan siap terikat dengan seluruh hukum syariat. Sebab dimasa baligh, Allah SWT telah mencatat seluruh amal perbuatan seorang anak yang telah baligh, artinya anak yang telah baligh akan mempertanggungjawabkan sendiri setiap perbuatan yang dilakukannya, kelak dihadapan Allah SWT.
Karenanya menjadi tugas yang sangat besar dan sangat utama bagi kedua orang tuanya untuk mempersiapkan anak dalam menyambut masa baligh yang pasti akan datang menghampiri.
BACA JUGA:Â Ini Dia Tanda-tanda Baligh
Adapun upaya untuk mempersiapkan anak menyambut masa baligh, sesungguhnya telah Islam tuntunkan dengan sangat sempurna.
Antara lain :
1. Memperkenalkan jati diri yang sempurna kepada anak, berdasarkan jenis kelaminnya. Orang tua diperintahkan untuk memperlakukan anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki. Orang tua diperintahkan untuk memperkenalkan berbagai macam tanggung jawab anak laki-laki sebagai anak laki-laki dan anak perempuan sebagai anak perempuan.
Atau dengan kata lain orang tua diperintahkan untuk memperkenalkan hal-hal terkait dengan hak dan kewajiban seorang anak laki-laki dan anak perempuan. Orang tua waiib memperkenalkan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang anak perempuan yang berbeda dengan anak laki-laki.
Sebagaimana Rasulullah SAW telah menetapkan Ali ra untuk mengerjakan seluruh pekerjaan yang berada diluar rumah, sedangkan Fatimah ra mengerjakan seluruh pekerjaan yang berada didalam rumah.
Orang tua wajib mengajarkan anak perempuannya untuk menggunakan pakaian yang wajib dikenakan oleh perempuan secara sempurna, pun dengan anak laki-laki juga sama, orang tua wajib mengajarkannya berpakaian dengan pakaian laki-laki.
Sebab Rasulullah SAW melarang wanita menyerupai laki-laki. Pun sebaliknya, Rasulullah SAW juga melarang laki-laki menyerupai perempuan. Baik dari segi berpakaian maupun dari sisi bersikap dan bertingkah laku.
2. Memisahkan tempat tidur saat anak berusia 10 tahun. Tidak boleh tidur dalam satu selimut. Karenanya sebelum usia 10 tahun itu datang, anak sudah harus dilatih oleh orang tua agar berani tidur sendiri, tanpa ditemani, agar saat usia 10 tahun itu datang, anak sudah siap tidur sendiri dan mandiri.
3. Diperkenalkan kepada tiga waktu anak untuk meminta izin ketika akan memasuki kamar orang lain, termasuk kamar orang tuanya. Tiga waktu itu adalah setelah sholat isya, sebelum sholat subuh dan waktu menanggalkan pakaian luar ditengah hari (qoilullah). Sehingga anak akan terbiasa meminta ijin saat memasuki sebuah ruangan khusus. Dan kebiasaan yang baik ini akan siap mereka lakukan saat masa baligh itu tiba.
4. Memperkenalkan dengan pembiasaan yang baik, dengan seluruh hukum-hukum syariat, yang terkaiit dengan hablumminallah, hablumminannas dan habluminafs. Semisal kewajibann sholat dan puasa Ramadhan jika terkait dengan hablumminallah.
Atau berbuat baik dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan jika terkait dengan hablumminannas. Ataupun berpakaian yang syari dan menutupi sampai batas2 aurat atau pembiasaan makan dan minum yang baik yang disyariatkan jika tetkait dengan hablumminanafs.
Karenanya, jika anak telah diperkenalkan dengan minimal keempat upaya seperti yang telah disebutkan diatas, insya Allah, anak akan siap meyambut kedatangan masa balighnya dengan sangat baik dan percaya diri.
Bahwa datangnya masa balligh adalah masa yang sangat membahagiakan. Sebab, status kita dihadapan Allah SWT telah sempurna, sehingga seorang anak yang telah memasuki masa baligh akan siap menyambut perubahan yang terjadi dalam dirinya. Anak laki-laki akan berubah menjadi seorang pemuda yang gagah, kuat, percaya diri dan teguh dalam melaksanakan perintah agama.
Pun sebaliknya anak perempuan pun akan berubah menjadi seorang gadis yang pandai menjaga kehormatan diri dan kesuciannya, siap menjalankan seluruh hukum-hukum Allah SWT dalam kehidupannya, tegas berkaraktek dan tidak cengeng.
Di sinilah letak keberhasilan para orang tua, yaitu manakala mampu memberikan bekal terbaik bagi anak-anaknya, berupa ilmu agama dan kehidupan yang mumpuni bagi anak-anaknya, seraya memberikan contoh kokrit kepada anak-anaknya, bagaimana menjadi sosok yang memiliki kepribadiam yang kokoh yaitu kepribadian Islam yang mumpuni. Sehingga anak tidak lagi mencari sosok teladan dan idola, selain orang tuanya sendiri.
Sehingga mereka menjadikan sosok orang tuanya sebagai inspirasi dalam setiap perbuatan baik.
Tidak mudah memang, namun harus dijalani oleh setiap setiap orang tua. Sebab keberhasilan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama sekaligus contoh konkrit dalam menjalankan nilai-nilai agama itu akan menentukan seberapa berhasil seorang anak saat memasuki masa balighnya.
BACA JUGA:Â Anak yang Belum Baligh Beramal Baik, Apakah Mendapatkan Pahala?
Jika berhasil, maka anak akan menjadi sosok yang mandiri. Minimal bisa mencuci baju sendiri. Minimal bisa membersihkan kotoran dari setiap hadast-hadastnya. Minimal bisa melakukan aktivitas bersuci yang terkait dengan kewajiban pribadi seorang anak.
Karena itu, orang tua tidak boleh lelah dalam memberikan contoh kebaikan kepada anak, memberi nasehat kepada anak baik dikala senang maupun susah, memberikan pujian kepada anak manakala berbuat kebajikan, dan menegurnya saat anak berbuat salah dan khilaf.
Terus dilakukan, terus dilakukan, sebab upaya memberikan teladan yang baik kepada anak saat mereka masih kecil atau belum baligh tercatat sebagai aktivitas yang penuh dengan catatan nilai pahala, dan satu hal lagi yang lebih penting dari itu semua, adalah Allah SWT ridlo, sehingga berkenan untuk membentuk anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Yang siap menjalani kehidupan dimasa baligh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Wallahualam. []