Oleh: Ary Herawan
“Dan peliharalah dirimu dari pada fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (TQS. Al Anfal[8] : 25)
ZINA dan Narkoba, dua kemaksiatan yang sudah menjadi penyakit kronis negeri ini. Dampak keduanya tidak hanya menimpa para pelakunya, namun menyebar kepada masyarakat secara umum.
Kasus pemerkosaan, bayi mengidap HIV/AIDS, peningkatan angka kriminalitas, rendahnya rasa aman, serta berbagai fitnah lainnya adalah hal yang harus diterima masyarakat karena kedua kemaksiatan tersebut.
BACA JUGA: Zina Kaum Hedonis
Perbuatan manusia selalu dipengaruhi oleh pemahaman. Pemahaman salah akan berbuah perbuatan yang salah, begitu pun dengan merebaknya kasus zina dan narkoba di negeri ini. Pangkal masalahnya adalah paham liberalisme (kebebasan) dan sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan).
Kedua paham tersebut sama-sama menafikan peran agama dalam mengatur kehidupan. Semua orang dibiarkan menjalani berbagai pilihan hidup, tanpa harus terikat aturan, selama tidak bersinggungan dengan kepentingan dan kebebasan orang lain. Peran agama terdistorsi pada hal-hal yang berhubungan dengan urusan ibadah yang bersifat privat.
Agama dilarang masuk ke ruang publik. Semua pengaturan kehidupan diserahkan pada kehendak manusia. Walhasil, terbentuklah tatanan kehidupan yang rusak, seperti tatanan ekonomi yang kapitalistik yang menguntungkan para penjajah, pemerintahan opportunistik yang seringkali abai terhadap urusan rakyat, budaya hedonistik yang hanya berorientasi pada kenikmatan fisik dan tata sosial permissivistik yang serba boleh.
Tatanan kehidupan tentu berdampak pada lifestyle masyarakat, tak terkecuali remaja. Ide kebebasan dan pemisahan agama dari kehidupan seolah nampak manis di permukaan. Namun justru menyimpan racun yang sangat berbahaya untuk kehidupan manusia.
Racun yang mendegradasi kemuliaan fithrah manusia. Masyarakat hanya mengukur keberhasilan dari nilai-nilai materi, akhirnya memicu kehidupan glamour yang penuh hura-hura, mudah stres dan broken home. Inilah yang memicu semakin merajalelanya konsumsi dan peredaran narkoba.
BACA JUGA: Apakah Kamu Menyuruhku Berzina?
Memberantas narkoba dan zina harus dilakukan dengan membongkar landasan hidup masyarakat yang rusak, lalu diganti dengan landasan hidup yang sesuai fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati, yaitu akidah Islam.
Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan baik akan mendapat ganjaran di akhirat. Dan sebaliknya setiap perbuatan dosa, termasuk zina dan penyalahgunaan narkoba, akan dijatuhi siksa yang pedih di akhirat, meskipun pelakunya bisa meloloskan diri dari sanksi di dunia.
Islam mewajibkan negara untuk senantiasa memupuk keimanan rakyatnya. Sehingga masyarakat tidak terjauh kepada budaya hedonis yang penuh glamour. []