AMERIKA SERIKAT–Dua koki yang bekerja di Washington DC ambil bagian dalam program perintis baru mengenai pemerataan makanan selama pandemi. Program ini menargetkan kelompok-kelompok masyarakat yang kurang terwakili, seperti warga Muslim, yang tidak terlayani oleh program pengiriman bahan makanan biasa.
Seperti diketahui, banyak warga berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi covid-19. Namun, ini lebih menantang ketika dialami keluarga Muslim, karena perbedaan kultural membuat mereka tidak terjangkau program-program bantuan lainnya.
Di county, wilayah setingkat kabupaten, Fairfax di Virginia, para pejabat berusaha memastikan program bantuan mereka dapat menjangkau semua orang.
“Ini soal pekerjaan dan juga memastikan bahwa kami menggunakan konsep One Fairfax (Satu Fairfax) di seluruh komunitas kami untuk mengirimkan makanan kepada orang-orang yang tidak memiliki kesempatan mendapatkan makanan, dan mempekerjakan warga kami merupakan kuncinya,” kata Bryan Hill, eksekutif Kabupaten Fairfax, dikutip dari VOA, Sabtu (15/8/2020).
BACA JUGA:Â Pandemi Covid-19, New York Sediakan 500 Ribu Makanan Halal untuk Muslim selama Ramadhan
“Apa yang dilakukan merupakan bukti bahwa kita melewati covid ini sebagai satu kesatuan, bukan satu sumber yang terpisah-pisah, tetapi sebagai satu kelompok,” lanjutnya.
Guna mendukung program tersebut, dua koki dengan latar belakang kemampuan memasak hidangan Timur Tengah membantu dengan menyiapkan makanan halal untuk didistribusikan, sebagai bagian dari program perintis bantuan makanan.
Sebelumnya, mereka mengelola bisnis masing-masing dan terimbas oleh covid-19.
“Sewaktu wabah covid terjadi, saya dan mitra saya menghentikan operasi restoran kami di DC, dan perlu waktu beberapa hari bagi kami untuk mengatakan: ‘Baiklah, mari kita lakukan sesuatu.’ Jadi kami melakukan riset mengenai dapur-dapur inkubator di daerah Washington DC, Maryland, dan Virginia. Kami juga mengunjungi sebagian di antaranya. Yang satu ini seperti yang kami miliki dan ini langsung terasa cocok sekali,” papar salah seorang koki bernama Shelby McCarron.
Dapur inkubator adalah tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas memasak kelas atas bagi para koki yang bekerja di luar restoran. Salah satu di antara kelompok itu adalah Frontier Kitchen yang menyediakan fasilitas bagi para koki sewaktu memasak untuk keluarga-keluarga Muslim.
BACA JUGA:Â Hilang dari Layar Kaca sampai Akhirnya Hijrah, Inilah Kisah Chef Haryo
“Ini adalah tempat yang sempurna untuk banyak bisnis, di mana mereka yang berproduksi dapat terus berproduksi, dan bagi bisnis-bisnis yang terpukul di luar sana. Kami perhatikan bahwa banyak dari mereka datang ke dapur kami untuk terus berproduksi meskipun mereka tidak dapat keluar dari restoran mereka yang sudah eksis,” kata Cassidy James, salah seorang pendiri Frontier Kitchen.
Program ini memberi keluarga-keluarga Muslim pilihan makanan vegetarian atau yang berbahan daging olahan, dan bahan-bahan kebutuhan makanan pokok lainnya. Dawn Thyman dari One Fairfax Program mengatakan program perintis ini melayani para anggota komunitas yang beragam, termasuk Muslim.
“Kami melakukan riset dan memiliki data. Berdasarkan itu, kami menyadari bahwa komunitas Muslim kami memiliki kebutuhan yang tinggi akan makanan halal dan banyak pendistribusian makanan ini berlangsung pada pertengahan minggu, bukan pada akhir pekan. Jadi kami ingin menutup kesenjangan itu juga,” kata Thyman.
BACA JUGA:Â Demi Kirim Makanan Halal, Perusahaan Jasa ini Gunakan Tas Khusus
Iman Habib, pemilik usaha truk makanan Bonne Bonn mengatakan, wabah covid-19 menyebabkan ia kehilangan 70 persen penghasilannya. Sekarang program perintis lokal membantu bisnisnya berlanjut dan ia pun meraih pendapatan.
“Jadi program ini bukan hanya membantu saya, tetapi juga membantu saya selaku pemilik bisnis. Ini juga benar-benar membantu saya mempekerjakan orang-orang yang kehilangan pekerjaan juga, sebagai pendukung vendor lokal bagi program ini. Jadi saya mendukung orang-orang yang membuat baklava dan roti pita untuk program ini. Jadi semua orang mendapat manfaat dari program itu,” kata Iman Habib.
Para koki berkumpul dan menyiapkan makanan bagi 250 keluarga per minggu di Frontier Kitchen. Kegiatan mereka mulai dari berbelanja bahan dasar untuk dimasak sepanjang minggu, serta untuk hidangan keluarga mereka. []
SUMBER: VOA