TANYA: Bolehkah memejamkan mata saat shalat untuk mendapatkan kekhusyuan?
Jawab:
Dikutip dari About Islam, shalat adalah hubungan kita dengan tuhan. Islam memberi banyak perhatian pada hubungan seorang Muslim dengan Pencipta-Nya. Untuk tujuan ini, Allah menetapkan shalat lima waktu untuk membantu umat Islam tetap terhubung dengan-Nya sepanjang hari.
Shalat adalah hubungan nyata antara kita dan Allah. Shalat adalah faktor utama dalam pengampunan.
BACA JUGA: Melatih Khusyu dalam Shalat
Nabi SAW, bersabda:
“Shalat lima waktu, Jumat hingga Jumat, dan Ramadhan hingga Ramadhan akan menjadi penebusan dosa yang dilakukan di antara mereka selama dosa besar dihindari.” (HR Muslim)
Shalat adalah tanda keyakinan teguh seseorang kepada Allah.
Nabi bersabda:
Jika kamu melihat seorang pria berkomitmen ke masjid, maka bersaksi atas keyakinannya. Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: “Masjid-masjid hanya dipelihara oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat serta mendirikan shalat dan bersedekah.” (QS At Taubah [9]:18, HR At-Tirmidzi)
Shalat pun membutuhkan fokus. Nabi memperingatkan kita agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu perhatian kita selama shalat.
Anas ibn Malik meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Apa yang salah dengan orang-orang yang melihat ke langit saat berdoa? Ceramahnya menjadi tegas saat menyampaikan pidato ini sampai dia SAW berkata: ‘Entah mereka berhenti (melihat ke arah langit saat berdoa) atau pandangan mereka akan disingkirkan.'” (HR Al-Bukhari)
Adapun terkait memejamkan mata saat shalat, para ulama berpandangan bahwa tidak baik menutup mata saat shalat KECUALI jika dilakukan untuk menjaga fokus dan menghindari gangguan.
Imam al-`Izz ibn `Abd al-Salam mengatakan bahwa diperbolehkan untuk menutup mata jika diperlukan, jika itu membantu jamaah untuk lebih fokus pada shalatnya.
Ibn al-Qayyim berkata dalam Zad al-Ma`ad (1: 283) (Ketentuan untuk Akhirat) bahwa jika seseorang dapat lebih fokus sepenuhnya pada shalatnya dengan membuka matanya, maka lebih baik melakukannya. Jika ia bisa lebih fokus dengan memejamkan mata karena ada hal-hal yang dapat mengalihkan perhatiannya dari shalatnya, seperti dandanan dan dekorasi, maka hal memejamkan mata itu tidak dilarang. Dalam hal ini, dianjurkan baginya untuk menutup matanya dan lebih dekat dengan tujuan dan prinsip syari’at daripada mengatakan bahwa hal itu tidak disukai.
BACA JUGA: 5 Tingkatan Khusyuk dalam Shalat Menurut Ibnu Qayyim
Berdasarkan hal tersebut, kamu tidak perlu khawatir untuk menutup mata saat shalat. Shalat tetap sah dan diterima oleh Allah SWT, insya Allah.
Seorang muslim harus melakukan yang terbaik untuk menyempurnakan shalatnya agar tidak ketinggalan pahala.
Ammaar ibn Yasir berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW berkata, ‘Seseorang dapat melakukan sholat dan tidak ada yang dicatat untuknya kecuali sepersepuluh dari itu, satu kesembilan dari itu, seperdelapan dari itu, satu ketujuh dari itu, satu keenam, seperlima, seperempat, sepertiga, atau setengahnya.” (HR Ahmad)
Seorang Muslim harus merasakan kebesaran Allah selama shalat. Dia harus ingat bahwa dia berdiri di hadapan Allah dan bahwa Allah melihat kepadanya.
Nabi SAW pernah bersabda, “Allah berpaling kepada hamba-Nya selama dia tidak melihat sekeliling, jadi ketika kamu shalat, jangan melihat sekeliling.” (HR Ahmad). []
SUMBER: ABOUT ISLAM