BATAM–Seorang remaja SMP bernama Syahrul Ramadhan Yasa Pratama atau Yasa (15) meninggal dunia setelah menjadi korban penganiayaan oleh temannya. Sebelum meninggal, Yasa sempat koma.
Yasa dimakamkan pada hari Ahad (16/8/2020). Prosesi pemakaman Yasa dipenuhi isak tangis keluarga, kerabat, dan orang-orang yang mengenal bocah itu.
Melihat anaknya dimakamkan, kedua orang tuanya seakan tak rela melepas kepergian Yasa. Bahkan ibu Yasa beberapa kali memeluk batu nisan bertuliskan nama anaknya.
BACA JUGA: Siswa Belajar secara Daring, Masjid di Sragen Ini Sediakan Wifi Gratis
Tak hanya keluarga, guru hingga rekan sepermainannya pun ikut menangis saat jenazah Yasa dimasukkan ke liang lahat.
“Jiwa sosial Yasa tinggi,” bisik seorang guru SMPN 29 Batam bernama Ali, tempat Yasa menimba ilmu, Ahad (16/8/2020).
Selain dikenal periang, Yasa diketahui suka membantu orang lain. Selain mudah bergaul, dia juga tak sungkan untuk segera memberi pertolongan jika melihat orang lain kesusahan.
“Kami semua bersedih atas kepergiannya,” tambah Ali sambil sesekali mengusap matanya.
Kesan mendalam terhadap Yasa juga disampaikan juga disebut Ilham, warga komplek tempat Yasa tinggal. Ilham masih tak bisa melupakan suara khas milik Yasa.
Baginya, sosok Yasa meninggalkan kesan tersendiri. Apalagi, sebelum koma dan akhirnya meninggal dunia, Yasa diketahui sempat membantu perangkat RT untuk membagikan sembako dari pemerintah untuk warga.
“Jiwa dia itu gimana ya? Sosialnya tinggi. Salut kita dibuatnya,” ujar Ilham menirukan suara Yasa.
Dari cerita ayahnya, sebelum dipukul oleh rekannya, Yasa sempat mencoba untuk meminta maaf. Tapi apalah daya, upaya Yasa tak disambut hangat dari rekannya itu. Saat tinju melayang, Yasa pun tak mampu melawan.
“Badan anak (pelaku) itu lebih besar dari anak saya,” ujar ayah Yasa, Joko.
Dari cerita kedua rekan Yasa yang melihat peristiwa pemukulan diketahui, insiden tersebut terjadi saat korban tengah menjalani ibadah shalat Maghrib.
BACA JUGA: Setelah 5 Bulan Belajar Online, Ratusan Ribu Siswa di Gaza Kembali Bersekolah
Menurut informasi dari beberapa warga kepada Joko, Yasa diketahui masih sempat melaksanakan shalat.
Kedua rekan Yasa mengatakan, Yasa sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala sesudah shalat. Mereka menyebut, Yasa dipukul dengan sekali pukulan tepat di bagian belakang kepala sebelah kiri.
Yasa menghembuskan napas terakhir di RS Budi Kemuliaan (RSBK) Kota Batam, Jumat (15/8). Jenazahnya pun telah dimakamkan tak jauh dari tempatnya tinggal di Tanjung Sengkuang, Kota Batam.
Saat pemakaman digelar, rekan bermain hingga guru-guru Yasa di sekolah pun ikut mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir. []
SUMBER: TRIBUNNEWS