PALESTINA– Surat kabar berbahasa Ibrani melaporkan sebanyak 400 warga Palestina telah ditangkap pihak berwenang Militer Israel terkait unggahan dan status mereka di jejaring sosial Facebook.
“Karena sulitnya mendeteksi pelaku penyerangan individu, pemerintah Israel terpaksa memperketat kontrol di situs jejaring sosial,
dalam upaya mengidentifikasi orang-orang yang akan melakukan penyerangan terhadap warga Yahudi ataupun petugas keamanan,” tulis Haaretz dalam terbitanya hari Minggu (16/04) kemarin seperti dikutip dari EraMuslim
Haaretz menjelaskan bahwa layanan penangkapan ini merupakan hasil bentuk kerjasama antara Unit Intelejen Umum Israel (Shabak) dengan bank informasi yang berasal dari situs jejaring sosial.
Pihak berwenang pendudukan Israel akan memantau kegiatan warga Palestina di jejaring sosial, termasuk publikasi atau komentar yang dianggap provokatif dan cyber crime Yahudi itupun dapat mengidentifikasi orang-orang yang diduga memiliki potensi untuk melaksanakan penyerangan.
Tercatat dari 400 orang yang ditangkap, mereka didakwa dengan tuduhan hasutan yang mengarah ke niat untuk melaksanakan penyerangan.
Kalau begini orang yang belum berbuat salah ataupun belum melakukan sudah dapat di pidanakan dan ditangkap oleh aparat berwenang Zionis Israel. []