BOGOR–Satu keluarga di Kelurahan Semplak, Kota Bogor menularkan Covid-19 ke puluhan orang. Klaster Covid-19 di daerah ini termasuk yang paling banyak.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan berdasarkan data yang ada satu keluarga di wilayah Semplak, Bogor Barat menularkan kepada 35 orang.
BACA JUGA: Kabar Baik, TNI dan BIN Klaim Temukan Obat Corona
“Iya di Semplak kita ada satu keluarga yang positifnya banyak sekali sampai 35,” ujarnya.
Dari informasi yang diterimanya penularan tersebut terindikasi berasal dari adanya kegiatan bersama yang dilaksanakan di rumah seorang warga.
“Selama dua jam kegiatan itu 35 yang positif itu bisa dibayangin penularannya dan yang menularkan di kantor di rumah ini banyak sekali,” katanya.
Kasus terkonfirmasi positif per tanggal 17 Agustus 2020 di Bogor mengalami kenaikan cukup tinggi. Sebanyak 13 orang terkonfirmasi positif dari satu kelurahan yakni Kelurahan Semplak.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakam penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 13 orang dari klaster keluarga.
Penambahan ini merupakan hasil tracing yang sebelumnya ada 22 orang positif korona.
“Kita baru saja mendapatkan laporan dari Dinkes Kota Bogor bahwa ada tambahan 13 orang positif Covid-19 dari satu klaster yang sama (keluarga),” kata Dedie yang juga Wakil Wali Kota Bogor usai mengikuti Upacara Penurunan Bendera HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Balai Kota Bogor.
BACA JUGA: Cina Klaim Temukan Jejak Virus Corona di Kemasan Makanan Impor, Ini Kata WHO
Dia menjelaskan, di klaster keluarga atau rumah tangga di Semplak, Bogor Barat ini jumlah terkonfirmasi positif menjadi 35 orang, 6 orang di antaranya dari Kabupaten Bogor dan 29 orang dari Kota Bogor.
“Kami tentunya menyampaikan rasa keprihatinan. Artinya, dalam kondisi Kota Bogor yang masih berada di zona oranye atau dalam risiko sedang masyarakat memang harus betul-betul mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.
Dedie menambahkan, asal-usul penularan di rumah tangga berasal dari imported case dan klaster perkantoran.
“Jadi, dua ini kemudian menularkan di keluarga, kebanyakan dari imported case atau seseorang yang bekerja di luar kota atau setelah melakukan perjalanan jauh. Oleh karena itu, kita akan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat,” katanya. []
SUMBER: TRIBUNNEWS