PALESTINA–Sejumlah sumber Israel mengungkap bahwa kondisi keamanan dan politik di Israel masih belum stabil pasca berlanjutnya peluncuran balon-balon api dari Gaza yang membakar wilayah Israel.
Menurut surat kabar Micor Rishon yang dekat dengan elit sayap kanan Israel menyebutkan, telah terjadi puluhan kebakaran di kawasan permukiman zionis sekitar Gaza. Tak hanya itu, beberapa lokasi di Israel juga mengalami hal yang sama akibat balon-balon api yang diluncurkan para pejuang Palestina dari Gaza.
Militer Israel dalam suratnya kepada Hamas lewat mediator Mesir, bahwa mereka akan melancarkan agresi keras dan tidak akan mengizinkan masuknya bahan bakar, jika balon-balon api terus diluncurkan dan roket ditembakan dari Gaza.
BACA JUGA: Balon Api Sebabkan 60 Kebakaran di Wilayah Permukiman Israel
Surat kabar Israel tersebut menyebutkan bahwa militer berada dalam kondisi dilematis, apakah merespons tuntutan Hamas untuk meringankan blokade Gaza, termasuk izin kawasan melaut, masuknya bahan bakar ke Gaza dan membuka perlintasan, atau terus menerapkan sanksi dan membuat kondisi makin memanas.
Media Israel menyebutkan, semua bentuk kemudahan yang diberikan kepada Hamas, harus disertai keputusan Hamas untuk mengakhiri serangan tanpa memandang untung dan rugi.
Sementara Mesir sebagai mediator terus berupaya merealisir gencatan senjata antara Israel dan Hamas, namun sampai saat ini belum berhasil.
Israel mengakui jika merespons tuntutan Hamas maka akan terlihat lemah, dan akan dimanfaatkan di waktu mendatang oleh Hamas. Di sisi lain, tidak ada pihak yang peduli di kalangan Israel terkait eskalasi, sehingga penduduk zionis di permukiman sekitar Gaza yang akan menjadi korban, ungkap surat kabar Israel.
Pesawat tempur Israel melancarkan gempuran udara ke sejumlah sasaran milik Hamas di Gaza, Jumat (21/8/2020) tanpa ada korban jiwa maupun korban luka.
Kondisi Gaza makin memanas, di tengah berlanjutnya peluncuran balon-balon api menuju kawasan permukiman Israel di sekitar Gaza, dan direspon Israel dengan gempuran udara ke Gaza. Kondisi ini berdampak pada penutupan laut Gaza, dan dihapuskannya ijin melaut bagi nelayan Gaza, sampai waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA: Bantah Seorang Pejabatnya Membelot ke Israel, Hamas: Al Arabiya Sebar Kebohongan
Sebelumnya Israel telah menutup perlintasan Karem Abu Salim, dan melarang masuk bahan bangunan dan bahan bakar ke Gaza.
Gaza mengalami krisis listrik yang parah, suplai listrik hanya cukup untuk delapan jam setiap harinya bagi setiap rumah, disebabkan pembangkit listrik berhenti operasi, maka suplai listrik hanya untuk tiga sampai empat jam setiap harinya.
Penjajah Israel menerapkan blokade ketat terhadap Gaza, yang dihuni lebih dari 2 juta jiwa, sejak kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif pada Januari 2006 silam. []
SUMBER: PALINFO