AMARAH merupakan karakter manusia yang dapat menimbulkan hal yang buruk. Kemarahan dapat menyebabkan beberapa pelanggaran dan kehancuran bagi orang lain. Orang yang marah bisa jadi sulit untuk ditangani atau bahkan berusaha untuk diajak berkomunikasi.
Itulah mengapa kita harus menghindari sifat marah. Dengan lebih sabar, kita bisa mengurangi amarah dari sebelumnya. Selain itu kita bisa mendapat hikmah perdamaian dengan belajar dari nilai-nilai Islam.
BACA JUGA: Kenapa Orang yang Mudah Marah Mudah Terserang Stroke?
Karakter marah ini memiliki kekuatan paling kuat dalam diri kita. Dan sangat mudah untuk tumbuh tetapi sangat sulit untuk ditangani.
Namun, ini dapat dihindari dengan manajemen kemarahan yang tepat. Menyembunyikan amarah dapat membantu meminimalkan efek amarah. Meskipun sulit untuk ditangani, kita harus berusaha lebih keras untuk mewujudkannya.
Bagaimana pandangan Islam tentang hal ini?
BACA JUGA: Katanya, Kalau Kita Marah …
Dalam budaya Islam, segala sesuatu disandarkan kepada petunjuk Alquran dan Sunnah. Demikian juga soal mengatasi amarah dalam diri. Berikut ini beberapa ayat dalam Alquran yang dapat kita baca dan amalkan sebagai pengingat diri untuk mengatasi atau meredam kemarahan:
QS Ali Imran: 133-134
۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa orang yang mampu menahan amarahnya adalah termasuk orang yang bertakwa. Jadi, jika ingin menjadi orang yang bertakwa dan disukai Allah, maka tahanlah Amarahmu.
QS Al A’raf: 126
Bersabar adalah cara yang efektif untuk menahan amarah. Tapi, sabar juga sama kerasnya dengan menahan amarah itu sendiri. Baca dan renungkan QS Al Anfal 126, Insyaallah bisa membantumu mngatasi kemarahan.
وَمَا تَنْقِمُ مِنَّآ عِلْا َٰمَنَّا بٰٰيٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جۤاءَتْنَا َرَبَّنَ اََْرِغْ عَلَنَا صَبْرًْ
“Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).”
QS Al Baqarah: 155-156
Allah menyebutkan bahwa Dia memberi manusia cobaan, baik saat bahagia maupun saat buruk. Faktanya, kita telah berjuang paling keras dengan amarah ketika hal buruk datang kepada kita. Daripada membuatnya tertekan dan diliputi amarah, lebih baik bersabar.
Salah satu caranya adalah dengan menyerahkan segalanya kepada Allah untuk menemukan kedamaian. Ini sebagaimana disebutkan dalam QS Al Baqarah ayat 155-156:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”
BACA JUGA: Pahala Orang yang Menahan Marah
QS Al Baqarah: 250
Jika kita tidak bisa menahan amarah dengan lebih sabar, itu akan membuat kita merasa lebih hancur. Selain itu, kita harus bisa meredakan amarah terlebih dahulu jika orang lain marah kepada kita. Ini doa yang dapat diamalkan dalam situasi tersebut.
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS Al Baqarah: 250)
QS An Nahl: 126-127
Membalas perbuatan orang lain memang dibolehkan, namun alangkah lebih baik menjadi orang yang sabar daripada balas dendam. Balas dendam hanya akan menyia-nyiakan waktumu. Selain itu, Allah mencintai mereka yang menjaga kesabaran.
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُم بِهِۦ ۖ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّٰبِرِينَ
“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.”
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”
Jadi, lebih baik menahan amarah daripada melampiaskannya dan menimbulkan bahaya. Menahan amarah tidak hanya membuat diri kita merasa hancur tetapi juga membuat kita tertekan. Maka, harus diredam secepatnya. Lima ayat di atas, Insya Allah bisa senantiasa mengingatkan kita untuk selalu bersabar dan menahan marah. []