AMPYUNN …netijen gercepnya warbiyasakk bikin meme dari mini drama yang lagi viral inih! Saya liatnya sampek antara ngekek dan ngenes.
Gelinya tuh karena bahasa analisa yang kocak dengan mengklasifikasi gaya ghibah tiap karakter. Ngenesnya ya, karena sambil was-was kira-kira dakuw pernah melakoni tim mana sepanjang usiaku bergaul khususnya di kalangan kaum hawa.
Padahal ghibah sejatinya membincang fakta akan aib orang atau akan hal yang bila terdengar oleh yang dighibahi pasti dia tidak suka. Jadi meski di ujung drama ini ada adegan yang mungkin bikin pemirsa gemas dan agak (atau banyak?) mentolerir lambe bu Tedjo yang pedes binti nyinyir, tetap saja perkara ghibah tercatat sebagai amal buruk untuk pelakunya.
BACA JUGA: Ukhti Jaman Now: Syar’i, tapi Kok Hobi Ghibah?
Sebaliknya peran Yu Ning sebagai pengingat walau seolah digambarkan sebagai pihak yang mengalami kekalahan, bukan berarti usahanya sia-sia. Minimal itu akan berharga dalam menyelamatkan dirinya dari hisab di kemudian hari.
Segala hal (apalagi jadi trending topic) pasti ada pro dan kontra. Pun terlebih kala ia muncul di negeri +62 yang sedang kurindu setengah hidup 😃. Pasti ada yang akan berkomentar miring sampai cenderung tiarap, ada pula yang menyanjung tinggi tinggi sekali.
https://www.instagram.com/p/CENqKa7hXhZ/
Kalau bagi saya yang lumayan “sufi”, adalah jamak bila sebuah film mengangkat realita di tengah masyarakat meski plus bumbu dramatisasi. Setiap karya yang memang layak diapresiasi bukan berarti tidak perlu dikritisasi. Jika ada yang merasa tidak nyaman dengan pemeran ibu-ibu yang berjilbab semua namun sebagian besar malah terlibat aktif menampilkan akhlak tercela, sehingga seperti menggiring opini yang menyudutkan umat Islam, ya boleh juga dimasukkan ke dalam daftar kritik untuk pembuat film.
BACA JUGA:Â Ghibah dan Fitnah
Tapi saya tetap mencoba memandang dari segi positif. Misalnya jadi berkaca dan mengambil pelajaran di antaranya bahwa berjilbab (mengubah penampilan jadi Islami) saja tidak cukup menjadi acuan baiknya akhlak seorang muslim.
Lalu jadi sadar bahwa fenomena penyakit hati seperti demen ghibah terutama di antara sesama muslimah merupakan PR dakwah yang harus dirumuskan formulanya agar pengidapnya sembuh total, tidak kambuhan (kayak Yu Tri) dan tidak mudah menulari lagi ke mereka yang masih labil (seperti Yu Sam or si jilbab koneng).
Dah gitu aja sedikit insight (ehm) dari sayah yang maunya sih ngekor di tim Yu Ning, biarpun masih di barisan paling bontot. Gak papa dah. Namanya juga kepingin usaha jadi baeek. Uhuuyy! Aminkan dong, ah. []