BERIMAN kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam.
Walaupun waktu kejadiannya tidak diketahui, namun hari kiamat pasti terjadi. Hal ini telah dijelaskan dalam Alquran dan hadis.
BACA JUGA: Ini 3 Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat
Dalam Alquran sendiri, hari kiamat itu disebutkan dalam 20 nama. Berikut ini 9 dari 20 nama lain hari kiamat tersebut:
Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan)
Pada hari itu semua manusia akan dibangkitkan kembali, dan manusia yang tidak bertakwa mereka akan merasa kesulitan. Allah berfirman:
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يَنفَعُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Fa yauma`iżil lā yanfa’ullażīna ẓalamụ ma’żiratuhum wa lā hum yusta’tabụn
“Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertaubat lagi.” (QS. Ar-Rum: 57)
Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)
Setelah dibangkitkan segala amal perbuatan manusia akan dihisab, dan yang akan menentukan mereka masuk surga atau neraka tergantung dengan amalnya. Allah berfirman:
ٱلْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ ٱلْيَوْمَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Al-yauma tujzā kullu nafsim bimā kasabat, lā ẓulmal-yaụm, innallāha sarī’ul-ḥisāb
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al Mu’min:17)
Yaumud Din (Hari Pembalasan)
Ini merupakan hari dimana amal perbuatan yang berkaitan dengan pengalaman agama akan dipertanggungjawabkan. Adapun amalan-amalan tersebut termasuk shalat, puasa, sedekah, zakat, haji, dan amalan baik lainnya. Allah berfirman:
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ
Maliki yaumid-din
“Yang menguasai di Hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 4).
Yaumul Hasrah (Hari Penyesalan)
Manusia yang tidak beriman akan merasakan penyesalan yang sangat dalam, karena selama di dunia mereka terlah lalai dan tidak mematuhi perintah agama. Allah berfirman:
وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْحَسْرَةِ إِذْ قُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Wa anżir-hum yaumal-ḥasrati iż quḍiyal-amr, wa hum fī gaflatiw wa hum lā yu`minụn
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.” (QS. Maryam: 39)
As-Sa’ah (Hari yang Menentukan)
Hari kiamat adalah penentuan dari nasib manusia, sejak lahir hingga akhir. Allah berfirman:
اِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Innas-sa’ata la atiyatul laa raiba fiha wa la kina aktsaran nassi laa yu’minuuna
“Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)
Yaumut Tanad (Hari Saling Memanggil)
Di hari akhir nanati semua amalan perbuatan akan memanggil, jika mereka berbuat dosa maka neraka akan menantinya. Allah berfirman:
وَيٰقَوۡمِ اِنِّىۡۤ اَخَافُ عَلَيۡكُمۡ يَوۡمَ التَّنَادِۙ
Wa qaumi inni akhofu alaikum yaumat-tanadi
“Dan wahai kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan (siksaan) hari saling memanggil.” (QS. Ghafir: 32)
BACA JUGA: Ketika Kiamat, 7 Ciptaan Allah Ini Tidak Akan Hancur
Yaumul Fash (Hari Pemisahan atau Keputusan)
Dimaksud dengan pemisahan ini adalah sebagai pembeda, mana orang beriman dan tidak. Allah berfirman:
هَٰذَا يَوْمُ ٱلْفَصْلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ
Hāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụ
“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.” (QS. Ash-Shaffat: 21)
Yaumul Jama’ (Hari Berkumpul)
Pada hari kiamat manusia akan berkumpul, mulai dari masa Nabi Adam AS, hingga orang-orang yang hidup di akhir zaman. Allah berfirman:
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا لِّتُنذِرَ أُمَّ ٱلْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنذِرَ يَوْمَ ٱلْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌ فِى ٱلْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِى ٱلسَّعِيرِ
Wa każālika auḥainā ilaika qur`ānan ‘arabiyyal litunżira ummal-qurā wa man ḥaulahā wa tunżira yaumal-jam’i lā raiba fīh, farīqun fil-jannati wa farīqun fis-sa’īr
“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura’ (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.” (QS. Asy-Syura: 7) []