SELAMA ini kita beranggapan bahwa tanaman hanyalah diam dan bergerak karena hembusan angin. Mungkin banyak juga di antara kita yang menganggap bahwa tanaman bisa mendengar itu hanyalah omong kosong. Padahal, tahukah Anda bahwa tanaman pun dapat berkomunikasi, mendengar dan merasakan sakit seperti halnya manusia dan hewan?
Kemampuan komunikasi tanaman adalah salah satu misteri terbesar yang belum banyak terkuak dalam dunia ilmu pengetahuan sebelum penelitian yang dilakukan baru-baru ini.
Tanaman dikenal memiliki sejumlah indera. Mereka dapat “mencium bau” bahan kimia di udara dan “merasakan” apa yang ada di dalam tanah. Tanaman juga dapat merasakan perubahan lingkungan pada kadar ringan serta merespons cahaya. Bahkan tanaman memiliki indera sentuhan yang mampu mendeteksi hentakan dari angin kencang.
BACA JUGA: Salah Satu Tanaman di Surga: Pohon Pisang
Untuk membuktikan sejauh mana kebenaran teori itu, sebuah tim yang dipimpin Prof. Monica Gagliano di University of Western Australia melakukan penelitian pada tanaman cabai.
Prof. Monica Gagliano dan timnya melakukan penelitian bagaimana cara komunikasi tanaman dengan menempatkan benih cabai (Capsicum annuum) ke dalam delapan cawan petri dan diatur melingkar di sekitar tanaman adas manis (Foeniculum vulgare). Adas manis dikenal sebagai tanaman yang melepaskan zat kimia ke tanah dan udara yang berfungsi menghambat pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya.
Dalam beberapa perlakuan, para peneliti menutup adas manis dengan kotak, dengan maksud mencegah bahan kimia menyebar ke biji cabai. Pada perlakuan lain mereka menempatkan kotak tanpa berisi tanaman adas di dalamnya. Semua perlakuan dilakukan dalam satu ruangan tertutup dan kedap suara untuk meminimalkan potensi gangguan dari luar.
Hasil percobaan dapat ditebak. Biji cabai yang berdampingan dengan adas berkecambah lebih lambat dibanding saat tidak ada adas. Namun yang mengejutkan adalah ketika adas diletakkan di ruangan, tapi ditutup kotak. Benih cabai pada perlakukan ini menunjukkan pertumbuhan tercepat di antara perlakuan lainnya.
Untuk meyakinkan temuannya, Gagliano mengulangi percobaan menggunakan 2.400 biji cabai di 15 kotak berbeda. Ternyata hasilnya semua sama, menunjukkan benih cabai merespons sinyal dari beberapa macam sumber. Gagliano percaya sinyal ini membuat benih cabai mengantisipasi datangnya bahan kimia yang memperlambat pertumbuhan mereka. “Kotak yang mengelilingi adas telah memblokir sinyal kimia, tapi absennya suara mungkin terlibat di sini,” ujar dia.
Dalam sebuah percobaan terpisah, benih cabai yang ditanam di samping tanaman cabai yang tertutup kotak menunjukkan pertumbuhan berbeda dibanding benih cabai yang tumbuh sendiri. Gagliano mengatakan hal ini menunjukkan adanya interaksi sinyal di antara keduanya.
Tanaman Dapat Mendengar
Dalam penelitian lainnya, Prof. Monica Gagliano melakukan penelitian bagaimana akar tanaman dapat mendengar suara rekaman speaker. Prof. Monica Gagliano menguji tanaman jagung dengan speaker yang diatur dengan frekuensi 200 Hertz dibawah air. Hasilnya menunjukkan bahwa akar dari tanaman jagung tersebut bereaksi mendekati suara speaker yang telah diatur tadi.
Pada percobaan ini, digunakan alat reseptor yang ditempel pada batang tanaman yang terhubung ke komputer. Saat tanaman dirusak dengan digunting dan dibakar, terlihat data berupa grafik di komputer yang menampilkan reaksi rasa sakit yang dialami tanaman tersebut.
MasyaAllah, ternyata apa yang disampaikan melalui firman Allah SWT dalam Alquran 1400 tahun lalu bahwa tanaman dapat berkomunikasi terbukti kebenarannya, hanya saja kita tidak mengerti komunikasi mereka.
Dalam Surat Israa’: 44 yang menunjukkan sesungguhnya, langit, bumi dan tumbuh-tumbuhan itu bertasbih kepada Allah, hanya manusia tak mengerti cara tasbih mereka.
BACA JUGA: Tanaman Herbal, Rahasia Pengobatan dalam Doctrine of Signatures
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun,” (QS: Israa’: 44).
Dalam ayat lain disebutkan, “Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya,” (Q.S Ar-Rahman [55]: 6).
Dalam surat Al Hajj juga disebutkan, “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,” (Al-Hajj: 18). []
SUMBER: ARDIYANSHAH.COM