TURKI–Baru-baru ini, Turki dikabarkan berhasil menemukan cadangan energi terbesar dalam sejarahnya. Negara yang dipimpin presiden Reccep Tayyip Erdogan itu mengklaim 20 miliar meter kubik cadangan gas alam yang ditemukan di laut Hitam.
Penemuan itu pun telah diumumkan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 21 Agustus 2020 lalu sebagai salah satu capaian di tengah upaya Turki mengurangi ketergantungan energi dari negara lain. Pemerintah Turki juga nantinya berharap menjadi salah satu eksportir energi di dunia.
Cadangan gas alam di sumur Tuna-1 sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki di Laut Hitam itu kemudian diberi nama Ladang Gas Sakarya. Namanya sesuai nama Provinsi Turki di dekat lokasi penemuan tersebut. Ladang Gas Sakarya diharapkan dapat beroperasi dan siap digunakan untuk kebutuhan publik pada 2023. Tahun tersebut bersamaan dengan hari jadi Republik Turki ke-100.
Presiden Erdogan memberikan selamat bagi para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah ini.
BACA JUGA: Tegas Dukung Palestina, Turki Berani Undang Delegasi Hamas yang Paling Diincar AS
Gas alam tersebut ditemukan berkat kru pekerja pengebor minyak yang bekerja di Kapal pengebor minyak Turki, Fatih. Kapal itu berlayar pada 29 Mei 2020 dari Istanbul. Tak banyak yang tahu, ada 8 orang pekerja berkewarganegaraan Indonesia (WNI) di atas kapal tersebut.
Kapal Pengebor Fatih merupakan kapal pengebor nasional Turki yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.
“Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melatıh tenaga lokal,” ujar Beni Kusuma Atmaja (30 tahun), alumni Teknik Fisika ITB dalam keterangan resmi KJRI Istanbul, seperti dikutip dari Republika, Selasa (25/8/2020).
Beni merupakan seorang insinyur dalam wireline drilling, teknik pengeboran ultra-dalam yang efisien dalam ekstraksi dari massa bebatuan dan penemuan migas. Dia tidak sendiri, 7 putera Indonesia lainnya yang turut berperan dalam misi penemuan sumber cadangan gas Turki tersebut adalah Randyka Komala, Bahriansyah Hutabarat, Rifani Hakim, Dian Suluh Priambodo, Hardiyan, Indra Ari Wibowo, dan Ravi Mudiatmoko.
Mereka semua adalah tenaga ahli pengeboran Indonesia yang bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center, anak perusahaan Turkiye Petroleri. Itu adalah perusahaan minyak pertama dan pemain penting dalam perekonomian Turki.
BACA JUGA: Setelah Hagi Sophia, Kini Turki Ubah Museum Kariye Jadi Masjid
Konsul Jenderal RI Istanbul Imam As’ari mengapresiasi para pemuda WNI yang turut serta. “Kontribusi delapan pemuda Indonesia ini tentunya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya,” ujar As’ari.
Menurutnya sudah menjadi komitmen KJRI Istanbul untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal dan kemampuan pekerja Indonesia di Turki. Masuknya kedelapan pemuda Indonesia membuktikan Indonesia mampu bersaing di pasar tenaga kerja teknologi tinggi di dunia.
“Ke depan, diharapkan semakin banyak Pemuda Indonesia yang mampu berkontribusi positif bagi perkembangan Indonesia dan dunia internasional,” pungkasnya. []
SUMBER: REPUBLIKA