SURGA merupakan tempat yang diidamkan oleh semua orang. Bahkan, orang yang dalam hidupnya melakukan dosa besar pun ingin masuk ke dalamnya. Mengapa surga begitu diidamkan? Sebab, surga merupakan tempat yang paling indah di alam semesta ini. Dari mana kita tahu? Tentunya dalam Al-Quran. Bahkan, penganut agama selain Islam pun, dalam kitabnya juga dijelaskan tentang keindahan surga.
Ketika seseorang bisa masuk ke surga, maka hidupnya akan dipenuhi dengan kebahagiaan. Hal-hal yang dilarang di dunia, di surga menjadi halal. Bahkan, kenikmatan dunia yang kita rasakan, akan berkali-kali lipat nikmatnya di surga. Penduduk surga pun memiliki karakteristik tersendiri. Apakah itu?
BACA JUGA: Apakah Penghuni Surga Ingat Kembali Kehidupan Dunia?
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang yang pertama kali masuk surga dalam keadaan laksana bulan di malam purnama. Orang yang setelah mereka laksana bintang yang sangat terang di langit yang cerah. Mereka tidak akan buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus, tidak meludah. Sisir mereka dari emas. Keringat mereka adalah ‘misik’. Tempat ‘bukhur’ (pewangi ruangan dan tubuh) mereka adalah batang kayu ‘gaharu India’. Istri-istri mereka para ‘bidadari’. Bentuk tubuh mereka semuanya sama, yaitu seperti bentuk tubuh ayah mereka, Adam; tingginya 60 hasta.”
Dalam hadis lain disebutkan, “Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar yang bagian dalamnya kelihatan dari luar dan bagian luar kelihatan dari dalam, lantas orang Badui berdiri sambil berkata, ‘Untuk siapa kamar itu diperuntukkan, ya Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan dan orang yang senantiasa puasa, serta orang yang shalat malam di saat orang tertidur’,” (HR. At-Tirmidzi).
Tidak ada sesuatu pun yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada mereka yang lebih dicintai oleh mereka dan lebih menyenangkan mereka daripada melihat kepada wajah-Nya.
BACA JUGA: Saran Rasulullah SAW kepada Orang yang Sungguh Ingin Masuk Surga
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya,” (QS. Yunus: 26).
Di antara doanya, Rasulullah ﷺ memohon melihat wajah Allah pada hari kiamat kelak.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan,” (HR. An-Nasa’i). []
Referensi: Bermalam di Surga/Karya: Dr. Hasan Syam Basya/Penerbit: Gema Insani Jakarta 2015