WUDHU adalah syarat agar sholat kita diterima. Sebagaimana pun kita bersih karena sudah mandi, tetap saja tak akan berpengaruh kalau kita tidak berwudhu. Meskipun sudah wudhu, sholat kita tetap tidak akan sah kalau ternyata wudhunya batal.
Terkait batalnya wudhu ini, kita mungkin sering mendengar beberapa hal yang membatalkan wudhu. Terlepas dari itu apakah menyentuh kotoran hidung dan kotoran telinga membatalkan wudhu? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA: Sering Terlupakan, Ini Lima Sunnah saat Wudhu
و كل مائع خرج من السبيلين نجس……………………….قوله
(و خرج من السبيلين) اى من احد السبيلين القبل و الدبر. و جملة خرج صفة
لمائع، و خرج بقوله من السبيلين الخارج من بقية المنافذ فهو طاهر الا القيء
الخارج من الفم بعد و صوله الى المعدة و ان لم يتغير البيجوري ١/١٥١المكتبة دار الفكر”
Dalam kitab ulama Safiiyah, menyebutkan segala jenis benda cair yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) hukumnya najis. Adapun yang keluar dari selain dua jalan itu (keluar dari lubang selain qubul dan dubur) hukumnya suci. Kecuali muntahan yang berasal dari perut walaupun tidak berubah (zatnya). Dengan menilik sekilas tabir diatas,maka dapat disimpulkan bahwa kotoran telinga dan kotoran hidung adalah tidak najis.
Setiap sesuatu yg dari selain jalan dua (qubul dan dubur) selain muntah yang keluar dari perut adalah suci seperti kotoran telinga, ingus, ludah dan mani adalah suci tetapi termasuk sesuatu yang menjijikkan:
BACA JUGA: Ketahui Ini yang Membatalkan Wudhu
.والنجاسة
لغة الشيئ المستقذر ولو طاهرا كالبصاق والمخاط والمني___وخرج بقوله من
السبيلين الخارج من بقية المنافذ فهو طاهر إلا القيئ الخارج من الفم بعد
وصوله الى المعدة وإن لم يتغير. الباجوري ١/٩٩-١٠٠
Sementara itu perkara yang membatalkan wudhu yaiatu:
- Perkara yang keluar dari salah satu dua jalan (kemaluan dan anus)
- Tidur dengan tidak menetapkan pantatnya
- Hilangnya akal sebab mabuk atau sakit
- Persentuhan kulit antara lelaki wanita dewasa tanpa penghalang
- Menyentuh kelamin anak adam dengan perut telapak tangan
- Menyentuh lobang anus menurut qaul jadidnya Imam Syafi’i. []