SHAFIYYAH binti Abdul Muththallib ialah wanita muslimah yang ikut berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW, seorang pejuang pejuang yang sabar, dan seorang penyair ulung.
Shafiyyah memiliki kepribadian kuat, fasih bertutur kata, cerdas, berani, dan ahli dalam menunggang kuda. Dia termasuk Angkatan pertama yang beriman kepada kemenakannya, Muhammad SAW. Shafiyyah juga ikut berhijrah bersama anaknya, Zubair bin Awwam ke Madinah.
BACA JUGA: 4 Abdullah Sahabat Nabi, Ini Keistimewaan Mereka
Di Madinah Shafiyyah turut menyaksikan dan turut serta berperan dalam menyebarkan agama Islam. Semangat jihad yang merasuk dalam dirinya, mendorong shafiyyah untuk ikut dalam berbagai perang bersam Rasulullah. Dia bersama rombongan kaum wanita muslimah lainnya, ikut mengobarkan semangat keberanian kepada para mujahid, dan merawat di antara yang terluka.
Kepahlawanan Shafiiyah bisa dilihat saat terjadi pada Perang Khandaq, yakni ketika ada seorang Yahudi yang hendak menyerang kaum wanita. Ketika itu para wanita dan anak-anak dikumpulkan di sebuah benteng yang dikawal oleh Hassan bin Tsabit. Tiba-tiba ada seorang Yahudi yang mengendap-endap mengelilingi benteng, sementara semua pasukan kaum muslimin sedang berada di medan perang.
Shafiyyah bangkit dan berkata kepada Hassan bin Tsabit, “Sungguh aku tidak merasa tenang, jika sampai ia memberitahukan kelemahan kita, maka bangkitlah, dan bunuhlah orang Yahudi itu.”
Hasan berkata, “Semoga Allah mengampunimu wahai Shafiyyah. Engkau telah tahu sejak dulu bahwa aku tidak mempunyai kemampuan untuk itu.”
BACA JUGA: Fakta-fakta Akhlak Nabi yang Mengagumkan
Setelah Shafiyyah mendengar ucapan Hasan ini, dia segera bangkit dan mengambil sebuah kayu yang keras, lalu turun dari benteng untuk mengintai dan mencari kelengahan orang Yahudi tersebut. Pada saat yang tepat Shafiyyah berhasil memukul bagian belakang kepala Yahudi itu hingga tersungkur. Shafiyyah lalu memukulnya lagi beberapa kali sampai orang Yahudi tersebut mati. Shafiyyah, sebagaimana dikatannya, adalah wanita muslimah pertama yang membunuh seorang laki-laki.
Dalam perang Khandaq tersebut, kaum muslimin behasil meraih kemenangan, berkat keberanian seorang wanita Muslimah yang tidak mengenal kemustahilan dalam membela agama Allah. []
Referensi: Wanita Teladan, Istri-istri, Putri-putri dan Sahabat Wanita Rasulullah/Mahmud Mahdi Al-Istanbuli & Musthafa Abu Nashr Asy-Syilbi/Irsyad Baitus Salam. Bandung.2005