TIDAK sedikit orangtua yang mengajarkan anak cara membaca sejak anak berusia 4-5 tahun. Padahal, secara umum, anak akan mendapatkan pendidikan formal untuk kemampuan membaca saat memasuki sekolah dasar (SD).
Lalu, apa saja tahap belajar membaca anak SD, dan apa yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak SD belajar membaca? Seiring berjalannya waktu, kemampuan anak dalam membaca akan terus berkembang. Oleh karena itu, materi belajar untuk anak SD dalam membaca pun terus meningkat.
Artinya, hal yang dipelajari saat anak berusia 6 tahun dengan yang dipelajari saat anak berusia 11 tahun mungkin berbeda. Simak tingkatan materi anak SD dalam belajar membaca sebagai berikut.
BACA JUGA: 4 Posisi Anak yang Disebutkan dalam Al-Quran
1 Anak usia 6-10 tahun
Usia 6-10 tahun adalah tahapan usia di mana anak masih baru belajar membaca secara formal. Biasanya, saat belajar membaca, anak SD yang berusia 6-10 tahun akan mempelajari beberapa hal berikut ini.
- Membaca buku bacaan sederhana dan mempelajari kurang lebih 100 kosakata umum yang sering digunakan.
- Memahami bahwa tiap huruf memiliki bunyi berbeda, yang kemudian membentuk sebuah kata.
- Memahami isi buku cerita yang dibaca, hingga mampu menceritakan ulang tentang cerita, karakter, dan kejadian yang ada di dalam cerita tersebut.
- Saat memasuki usia 8 tahun, anak sudah bisa membaca buku sendiri tanpa bantuan.
2 Anak usia 11-12 tahun
Pada usia 11-12 tahun, anak sudah bisa dikatakan fasih dalam membaca. Bahkan, anak SD yang sudah memasuki usia 11-12 tahun tidak lagi dalam tahapan belajar membaca, melainkan membaca untuk belajar. Maka itu, hal yang dipelajarinya adalah:
- Membaca untuk mempelajari hal-hal yang disukainya dan untuk belajar materi di sekolah.
- Meningkatkan pemahaman terhadap buku atau materi yang dibaca.
- Membaca buku fiksi termasuk buku yang terdiri dari beberapa sub bab, atau buku nonfiksi termasuk koran dan majalah.
Dengan kemampuan membaca yang terus meningkat, maka pilihan buku bacaan untuk belajar membaca bagi anak SD pun semakin bervariasi. Dilansir dari Kids Health, sebagai orangtua, Anda pun perlu memperkenalkan berbagai ragam buku bacaan pada anak.
Saat membaca bersama atau membacakan sebuah buku untuk anak, pisahkan buku ke dalam dua jenis, yaitu buku yang bisa dibaca anak secara mandiri dan buku yang satu level lebih tinggi dari kemampuan anak membaca. Mengapa? Dalam belajar membaca bagi anak SD, tujuan dipisahkannya buku bacaan ke dalam dua jenis ini tentu agar membantunya meningkatkan kemampuan membaca.
Anak bisa secara mandiri membaca beberapa judul buku yang memang sudah pernah dibaca bersama atau Anda bacakan. Sementara itu, buku baru yang mungkin lebih rumit dan kompleks bisa dibaca bersama agar Anda bisa membantunya saat anak tidak memahami isi bacaan atau menemui kosakata yang baru. Untuk topik dari buku bacaan, usahakan untuk memilih topik yang sekiranya akan disukai anak.
Tentu anak SD lebih bersemangat belajar membaca dengan topik yang disukainya dibanding dengan topik yang lain. Sebagai contoh, jika Anda tahu anak menyukai buku bertemakan olahraga, pilih buku-buku tentang olahraga, sejarah olahraga tertentu, atau bahkan tokoh terkenal dalam bidang tersebut.
Biasanya, semakin bertambah usia anak, semakin luas pula ketertarikannya pada berbagai topik. Anda bisa membelikan buku bacaan baru dengan topik lain saat ia mulai menunjukkan minatnya. Jika anak menunjukkan ketertarikannya pada seorang penulis, Anda juga bisa mendorong anak yang duduk di bangku SD untuk belajar membaca dari semua buku yang ditulis oleh penulis tersebut.
BACA JUGA: Tips Mengajarkan Shalat pada Anak
Pilihan buku yang mungkin disukai anak biasanya buku biografi dari orang terkenal, buku tentang anak dalam memecahkan masalah, tentang misteri, atau tentang fantasi dan science-fiction. Namun, bukan berarti anak Anda tidak suka buku lain. Cobalah untuk menggali lebih dalam mengenai kegemaran anak sehinggaAnda bisa menentukan buku yang sesuai dengan minatnya. []
SUMBER: HELLOSEHAT