AMERIKA SERIKAT–Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal melarang impor produk kapas dan tomat dari Provinsi Xinjiang, Cina. Langkah ini diambil terkait dugaan produk-produk itu diproduksi dengan melibatkan tenaga kerja paksa dari warga Xinjiang yang mayoritas Muslim dan kerap mendapat perlakuan diskriminatif.
Menurut laporan, Pejabat Bea Cukai dan Proteksi Perbatasan AS mengatakan tindakan ini menyasar dua produk komoditas utama Cina.
BACA JUGA: Cina Bangun Toilet di atas Bekas Bangunan Masjid di Xinjiang
Pemerintah AS juga bakal mengumumkan lima larangan impor terkait penggunaan tenaga kerja paksa di Provinsi Xinjiang, Cina.
Lembaga Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS atau CBP bisa memerintahkan penahanan pengiriman barang yang dicurigai menggunakan tenaga kerja paksa.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (8/9/2020), pemerintahan Presiden Donald Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Cina terkait perlakuannya terhadap warga Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan memiliki laporan kredibel bahwa ada satu juta warga Muslim yang ditahan di kamp di wilayah Xinjiang. Warga Uighur juga diperintahkan untuk bekerja selama berada di dalam kamp pelatihan.
Pemerintah Cina telah membantah memperlakukan warga Muslim Uighur di Xinjiang dengan buruk. Mereka beralasan kamp itu adalah pusat latihan vokasi untuk memerangi ekstremisme. []
SUMBER: REUTERS