TELAH kita ketahui bahwasanya Adam telah melanggar larangan dari Allah SWT, yakni memakan buah khuldi. Padahal, telah jelas dikatakan bahwa buah itu tidak boleh dimakan. Hanya saja, karena tipu daya setan, maka akhirnya Adam terjebak oleh rahuannya, sehingga Adam dikeluarkan dari neraka.
Hanya saja, dalam satu riwayat dikatakan bahwa, selain oleh setan, Nabi Adam juga dirayu oleh Siti Hawa. Bahwasanya setan merayu Hawa agar merayu kembali Adam untuk memakan buah terlarang itu. Sehingga, akhirnya Adam tak bisa menolak rayuan dari Hawa, dan ia pun memakan buah tersebut. Dengan demikian, karena telah melanggar perintah Allah, Adam dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi.
BACA JUGA: 5 Pesan Nabi Adam kepada Nabi Syith
Itulah mengapa, wanita sering diidentikkan sebagai Hawa, yakni perayu laki-laki. Dan Adam disamakan dengan laki-laki pada masa sekarang ini, yakni mudah terayu oleh wanita. Dan kegagalan itu sering disangkut pautkan dengan wanita. Karena Adam pun harus dikeluarkan dari surga akibat mengikuti rayuan Hawa, katanya.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Adam dikeluarkan oleh Allah bukan karena dirayu oleh Siti Hawa. Melainkan, memang Adam-lah yang sedang khilaf pada saat itu. Pendapat ini berdasarkan pada firman Allah SWT, “Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, namun ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang baik,” (QS. Thaha: 115).
Ayat tersebut menjadi acuan pembebasan Siti Hawa dari tuduhan itu. Jadi, yang salah dan lupa adalah Adam. Namun, tak dapat dipastikan yang mana benar dan salah. Keduanya memiliki cara pandang yang berbeda. Setiap tafsir pasti akan menghasilkan berbagai macam pemikiran yang berbeda. Maka tak heran, jika kita mendapatkan dua pendapat yang saling bertolak belakang ini. Tentang mana yang benar dan salah, wallahu ‘alam.
Orang-orang yang kini banyak tidak menyukai terhadap kaum wanita ialah mereka yang menyiarkan tuduhan bahwa Hawa penyebab Adam tergelincir ke dalam dosa. Namun, tidak perlu benci secara berlebihan pula. Karena tidak semua wanita dapat menjerumuskan laki-laki ke dalam dosa.
BACA JUGA: Ketika Nabi Adam Malu kepada Allah
Banyak pula wanita yang memiliki tingkat keimanan yang cukup tinggi. Sehingga, wanita tersebut dapat mengarahkan pendamping hidupnya atau pun anak-anaknya untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Memang, peran wanita di dunia ini cukup penting dan memiliki kedudukan yang begitu berat.
Cukup sulit, di masa sekarang ini jika melihat wanita yang sungguh-sungguh baik yang dapat mengarahkan kepada kemaslahatan hidup. Maka dari itu, kita sebagai seorang wanita yang dimiliki amanah yang cukup menantang, ubahlah diri sendiri menjadi pribadi wanita sholehah. Yakni yang selalu taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan berpedoman pada al-Quran dan hadits. Dengan demikian, tuduhan miring laki-laki terhadap wanita tidak akan ada, selagi wanita biasa menjaga kehormatannya. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani