PADA masa Rasulullah SAW ada seorang wanita yang kekurangan. Ia bernama Barirah. Barirah ini sangat berkeinginan mengundang Rasulullah ke rumahnya. Tapi, ia tidak pernah berani mengundangnya, karena ia tidak memiliki hidangan yang semestinya untuk menyambut Rasulullah SAW.
Suatu hari Barirah mendapatkan sedekah berupa bubur daging yang termasuk makanan mewah bagi barirah. Selama hidupnya, bahkan ia belum pernah mencicipi makanan itu. Sebelum ia mencicipinya, ia teringat Rasulullah SAW dan ingin mengundang Rasulullah untuk mencicipi daging itu.
BACA JUGA: Ketika Seorang Pemuda Berkata Kepada Nabi: Beri Aku Izin untuk Berzina
Rasulullah dating ke rumah Barirah. Maka Barirah pun langsung menghidangkan bubur daging tersebut. Ketika Rasulullah akan menyentuhnya, seorang sahabat mencegahnya, “Wahai Rasulullah, ini adalah makanan sedekah yang diberikan kepada Barirah, sedangkan engkau diharamkan memakan sedekah!”
Barirah pun baru tahu kalau Rasulullah tidak boleh memakan makanan sedekah. Maka Barirah pun menangis sedih. Ia telah menghidangkan makanan yang diharamkan untuk Rasulullah SAW.
Namun, tiba-tiba Rasulullah berkata sambal tersenyum. “Makanan ini adalah sedekah untuk barirah, dan sudah menjadi milik Barirah. Dan Barirah tidak menyedekahkannya kepadaku, tapi memberikannya kepadaku sebagai hadiah, maka aku boleh memakannya!” Rasul pun kemudian memakan bubur daging itu, maka Barirah tersenyum bahagia.” (HR. Shahih Al-Bukhari)
BACA JUGA: Tsa’labah, Tak Mau Keluarkan Zakat Hartanya, Dilaknat Allah dan Nabi
Dari kisah ini menggambarkan sikap Rasulullah yang begitu menjaga hati sahabatnya, Ia memuliakan sahabatnya supaya tidak merasa sedih, dan tetap bahagia atas apa yang telah dilakukannya. Selama apa yang dilakukannya itu tidak bertentangan dengan beliau.[ ]