SETIAP manusia, khususnya umat Muslim, tentu menginginkan sesuatu yang istimewa dari Tuhannya. Di mana keistimewaan itu tentu menjadi suatu hal yang mahal. Artinya, tidak semua orang dapat memperoleh itu, kecuali hanya orang-orang tertentu saja. Lalu, siapakah mereka yang mendapat keistimewaan itu?
Diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri, bahwasanya ia berkata, “Sesungguhnya Allah Ta’ala memaafkan kamu dalam kekeliruan, lupa dan apa yang dipaksakan kepadamu, serta apa yang kamu tidak mampu untuk mengerjakannya. Dalam keadaan terpaksa, Allah menghalalkan kepadamu apa-apa yang diharamkan, dan Allah memberikan lima hal kepadamu, yaitu:
1. Allah memberi kekayaan kepadamu sebagai karunia, kemudian Allah meminjam dari kamu. Barang siapa di antara kamu yang memberikan sebagian harta itu dengan hati yang ikhlas, maka Allah melipatkan untukmu sepuluh sampai tujuh ratus kali, bahkan sampai tidak dapat dihitung.
BACA JUGA: Bagaimana Islam Memandang Waktu?
2. Allah mengambil dengan paksa dari kamu, kemudian ikhlas dan sabar, maka Allah memberikan keberkahan yang sempurna dan rahmat, sebagaimana firman-Nya, “Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya,” (QS. Al-Baqarah: 157).
3. Bila kamu bersyukur, niscaya Allah akan menambahinya, sebagaimana firmanNya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,” (QS. Ibrahim: 7).
4. Seandainya kamu berbuat dosa sampai-sampai dosa yang bisa menyebabkan kufur kemudian kamu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatmu dan akan mencintaimu. Sebagaimana firman-Nya, “Sungguh, Allah menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri,” (QS. Al-Baqarah: 222).
BACA JUGA: 4 Teori Ini Menjelaskan tentang Pertama Kalinya Islam Masuk ke Indonesia
5. Seandainya Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail diberi sebagaimana apa yang diberikan kepadamu, niscaya keduanya merasa luar biasa atas pemberian itu. Allah Ta’ala berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan perkenankan bagimu,” (QS. Al-Mu’min: 60). []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang