KALA itu, musim kemarau mendatangi Makkah. Orang-orang Quraisy berkata, “Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan.”
Maka Abu Thalib keluar bersama seorang anak kecil, yang seolah-olah wajahnya adalah matahari yang membawa mendung, yang menampakkan awan sedang berjalan pelan-pelan.
BACA JUGA: Abu Thalib Senantiasa Membela Rasulullah
Kemudian, anak kecil itu menempelkan punggungnya ke dinding Ka’bah. Sementara Abu Thalib terus memegang tangan anak tersebut.
Langit yang tadinya bersih dari mendung, mendadak didatangi mendung dari segala penjuru. Lalu, hujan turun dengan derasnya. Sehingga lembah-lembah terairi dan ladang-ladang menjadi subur.
BACA JUGA: Sebelum Abu Thalib Meninggal Dunia
Abu Thalib bersyair, “Putih berseri meminta hujan dengan wajahnya penolong anak yatim dan pelindung wanita janda.”
Ya, benar. Anak kecil itu ialah Baginda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. []
Sumber: Sirah Nabawiyah/ Karya: Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri/ Penerbit: Pustaka Al-Kautsar/ 2017