SAUDARAKU, hidup memang selalu labil, tidak mudah bisa berada di posisi Istiqomah. Mungkin sebagian orang ada yang mudah melaluinya begitupun sebaliknya.
Akan tetapi, jika dijalani dengan ikhlas, sabar, syukur dan tawakal akan lancar. Dan istikomah akan selalu ada di dalam hati dan diri.
Saudaraku,
Siapa yang tidak mau menjadi manusia yang baik bahkan lebih baik, karena suatu saat yang dipertanyakan ialah kebaikan bukan kejahatan.
BACA JUGA: Saudaraku, Inilah Sumber Dosa
Bisa kita bayangkan bagaimana jika diri ini penuh dengan lumut-lumut dosa bukan percikan kebaikan. Allah sepertinya marah, kenapa hamba-Nya yang di ciptakan penuh dengan kasih sayang tak mampu menjalankan segala sesuatu yang sudah Allah perintahkan.
Saudaraku,
Bagi pemula yang baru-baru mau hijrah menjadi lebih baik, mungkin ada kesulitan. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Banyak konsekuensi yang harus ditinggalkan jika itu tidak bisa bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Namun, niat ingin menjadi orang yang taat kepada-Nya Istikomah terhadap aturan-Nya, mencintai sepenuh-Nya akan terlewati dengan baik-baik saja apabila tekad yang kuat menjadi acuan untuk berada pada jalan yang Allah Ridho.
Saudaraku,
Banyak rintangan, godaan dan lain sebagainya. Tapi, harus pintar melawannya agar sampai menuju titik yang di tuju. Apa? Istiqomah.
BACA JUGA: Saudaraku, Shalatlah dan Perhatikan Shalatmu
Jika hidup sudah Istiqomah untuk selalu ada dijalan-Nya tentu akan terasa indah. Meski banyak orang yang mengatakan hidup biasa-biasa saja tapi mengapa bisa mendapat segalanya seperti kebahagiaan apapun itu yang di benak orang lain kita tidak mungkin mendapatkan itu melihat dari keadaan hidup.
Karena kita yakin kepada Allah, Istiqomah tentu Allah SWT akan melapangkan, melancarkan hidupnya penuh dengan rahmat yang luar biasa.
Saudaraku,
Maka dari itu, jika ingin hidup merasa damai, bahagia ubah diri, ubah hati yang tidak baik menjadi baik.
Niatkan Istiqomah untuk selalu taat pada-Nya insya Allah hidup yang dijalani akan terasa nikmat nan indah, keberkahan meski ada kepedihan tapi di syukuri dengan begitu khidmat karena percaya bahwa semuanya Allah yang beri. []