RASULULLAH dan para sahabatnya yang setia telah dijaminkan surga oleh Allah SWT. Diantara puluhan bahkan ratusan sahabat Nabi itu, ada 10 orang yang telah terjamin masuk surga. Tahukah, siapa mereka?
Sebuah hadis dari Nabi SAW mengungkap identitas mereka.
عَنْ عَبْد الرَّحْمَنِ بْن عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ . رواه الترمذي
“Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah di surga.” (HR. At-Tirmidzi).”
Nah, berikut ini profil singkat 10 sahabat yang dijamin masuk surga tersebut:
1 Abu Bakar Ash-Siddiq
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bernama asli ‘Abdullah bin Abu Quhafah. Beliau lahir pada tahun 573 M dan salah satu sahabat yang awal memeluk Islam. Beliau adalah khalifah pertama sekaligus mertua Rasulullah SAW.
Rasulullah pernah bersabda,”Sesungguhnya aku tidak tahu sampai kapan aku akan hidup bersama kalian, oleh karena itu teladanilah dua orang sepeninggalku (sambil menunjuk Abu Bakar dan Umar bin Khattab)”. (Hadis Jami’ At-Tirmidzi No. 3596).
Beliau orang pertama yang membenarkan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi dan kemudian dengan julukan “Ash-Shidiq”. Abu Bakar wafat dalam umur 63 tahun. Dari beliau diriwayatkan 142 hadits.
2 Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu juga merupakan khalifah kedua dan dijuluki Amirul Mukminin dalam dalam sejarah Islam. Umar lahir di makkah tahun 583 M dan wafat pada 25 Dzulhijjah Tahun 23 Hijriyah (644 Masehi).
Dia adalah khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash-Shidiq dijuluki Al-Faruq karena dapat memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Di tangannyalah peradaban Islam mulai eksis dan tumbuh pesat menyebar ke berbagai wilayah.
Umar juga dikenal sebagai orang terdepan membela Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam. Bahkan beliau menentang kawan-kawan lamanya yang pernah menyiksa para sahabat Nabi sebelum beliau memeluk Islam.
3 Utsman Bin Affan
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Utsman Bin Affan radhiyallahu ‘anhu dijuluki “Dzun Nura’ini” karena menikahi dua putri Rasulullah yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Utsman diangkat menjadi khalifah ketiga dengan masa kekuasaan terlama (644-656). Keutamaan Utsman yang tidak pernah dilupakan dalam sejarah Islam adalah beliau membukukan Al-Qur’an dalam versi bacaan (mushaf) dan membuat beberapa salinannya yang dikirim ke beberapa negeri-negeri Islam.
4 Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu (599-661 M) adalah Khalifah keempat (terakhir) dari Khulafa’ Ar-Rasyidun yang berkuasa sekitar 4-5 tahun. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad SAW yang juga menantu beliau setelah menikahi Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha.
Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ali merupakan orang kedua yang memeluk Islam, setelah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi SAW.
5 Thalhah Bin Ubaidillah
Selain dari 4 Khulafaur Rasyidin, sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu (wafat 36 H/ 656 M).
Thalhah termasuk enam konsultan Nabi Muhammad SAW yang pernah terlibat dalam Perang Uhud. Dalam perang tersebut dia mengalami luka sangat parah.
Thalhah mati syahid pada Perang Jamal di masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun. Beliau dimakamkan di Basrah.
6 Az-Zubair Bin Al-Awwam
Zubair Bin Al-Awwam merupakan putra dari bibi Rasulullah SAW atau sepupu langsung Nabi SAW. Beliau termasuk golongan As-Sabiqun Al-Awwalun, orang yang awal memeluk Islam.
Ahli sejarah mengatakan bawah pedang pertama yang dihunuskan untuk membela Islam adalah pedang milik Az-Zubair.
7 ‘Abdurrahman Bin ‘Auf
Sahabat yang satu ini terkenal paling kaya dan dermawan. Beliau tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Abdurrahman Bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu merupakan sahabat Nabi ke-8 yang memeluk Islam setelah Abu Bakar.
Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu’minin (para istri Rasulullah). Beliau wafat pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun) dan dimakamkan di Baqi’.
8 Sa’ad Bin Abi Waqqas
Sa’ad Bin Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu adalah paman Rasulullah dari pihak ibu. Beliau lahir dan besar di Makkah dan dikenal sebagai pemuda yang memiliki pemikiran cerdas.
Sa’ad bin Abi Waqqash termasuk salah satu sahabat yang memiliki umur panjang. Beliau hidup di era Rasulullah, Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, dan Khalifah Utsman bin Affan.
Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Sa’ad pernah ditugaskan memimpin delegasi ke Cina. Beliau juga pernah memimpin pasukan Islam ketika berperang melawan Persia di Qadissyah, perang besar dalam sejarah Islam.
Beliau wafat dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.
9 Sa’id Bin Zaid
Sa’id Bin Zaid radhiyallahu ‘anhu dijuluki sebagai Abu al-‘Awar. Said bin Zaid menikah dengan adik Umar bin Khatab, yaitu Fatimah binti al-Khattab.
Beliau seorang sahabat Nabi yang awal masuk Islam. Semasa hidupnya, beliau ikut serta dalam semua peperangan bersama Rasulullah. Bahkan ketika pengepungan Damaskus juga perang Yarmuk bergejolak, beliau ikut ambil bagian di dalamnya.
Beliau wafat 51 H (671) dalam usia 70 tahun dan dimakamkan di Baqi’.
10 Abu ‘Ubaidah Bin Al-Jarrah
Abu Ubaidah bin al-Jarrah radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang termasuk paling awal memeluk Islam. Beliau ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian hijrah ke Madinah. Beliau mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam.
Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, beliau ditunjuk sebagai panglima perang melawan Kekaisaran Romawi.
Beliau wafat disebabkan oleh wabah tha’un dan dimakamkan di Deir Alla, Yordania pada tahun 18 H dan hingga saat ini sering diziarahi oleh kaum muslimin. []