SETIAP Muslim tentu harus melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Ibadah inilah yang merupakan bentuk ketaatan setiap Muslim kepada Tuhannya. Maka, barangsiapa yang meninggalkan salah satu kewajibannya ini, maka secara tidak langsung ia tidak membuktikan keimanannya kepada Allah SWT. Lalu, apakah ibadah diartikan melaksanakan rukun Islam yang lima saja?
Arti ibadah yang sebenarnya ialah segala gerak hidup yang ditujukan untuk kebaikan orang lain (termasuk dirinya sendiri).
BACA JUGA: Islam Mengajarkan Keseimbangan dalam Ibadah
Allah SWT berfirman, “Dan Aku Tuhanmu, hendaknya kamu menyembah Aku.”
Arti ibadah dalam ayat ini bukan mengamalkan syiar-syiar agama seperti shalat, puasa, zakat atau haji saja. “Sembahlah Aku” artinya “Ikuti perintah-perintah-Ku dalam segala gerak hidupmu.”
Kalau “Sembahlah Aku” diartikan hanya mengamalkan syiarnya, mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari, puasa sebulan dalam satu tahun, mengeluarkan zakat dua sampai tiga hari, pergi haji sekali dalam seumur hidup, lalu apa yang dikerjakannya dalam sisa waktu dan umur yang banyak itu?
Ibadah yaitu mematuhi apa yang diperintah Allah dalam segala gerak hidup, mengenal Allah dengan penuh keyakinan, menyerahkan diri sepenuhnya kepada bimbingan Allah. Pendeknya, patuh, taat dan mengamalkan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala laranga-Nya.
BACA JUGA: Ibadah Paling Mudah, Apakah itu?
Syiar ibadah, seperti shalat misalnya, bisa diumpamakan sebagai pengisi baterai. Memberi kekuatan dan dorongan untuk bekal gerak selanjutnya. Begitu juga dengan syiar ibadah lain, puasa, zakat dan haji. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani