SETELAH melewati hari yang sibuk dengan berbagai pekerjaan dan rutinitas, seringkali kita menghabiskan waktu di sore hari untuk bersantai sambil sekadar minum kopi atau teh. Atau seringkali kamu berada di waktu senggang dan bingung harus ngapain alias ‘gabut,’ alangkah baiknya saat tersebut diisi dengan aktivitas ringan yang bisa mendatangkan banyak pahala.
Waktu bersantai pasti akan lebih bermanfaat apabila kita mengisinya dengan berzikir. InsyaAllah, selain mendapat pahala kita juga bisa sejenak melepaskan beban pekerjaan dengan mengingat Allah SWT.
BACA JUGA: Keutamaan Majelis Dzikir: Didoakan Para Malaikat
Jika kita lihat banyak dari kita yang stres akibat beban pekerjaan, salah satu sebabnya adalah karena mereka melalaikan zikir dan melupakan Allah SWT.
Dzikir mudha’af (yang bacaannya diulang-ulang) adalah lautan kebajikan yang sangat luas, yang dilalaikan banyak kaum muslimin pada zaman sekarang, kendati pun mudah mengucapkannya. Di antaranya: tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah (ucapan laa haula walaa quwwata illaa billaah) dan hasbalah (ucapan hasbiyallaah).
Dari Juwairiyah Ummul Mukminin bahwa Rasulullah SAW keluar dari sisinya pada waktu pagi ketika melaksanakan shalat Subuh, sedangkan Juwairiyah di tempat sujudnya. Kemudian beliau kembali setelah Duha, sedangkan Juwairiyah dalam keadaan duduk, maka beliau bersabda,
“(Apakah) engkau tetap dalam keadaan sebagaimana ketika aku meninggalkanmu?” Ia menjawab, “Ya.” Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh aku telah mengatakan setelah meninggalkanmu empat kalimat sebanyak tiga kali, yang seandainya ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak hari ini, niscaya lebih berat daripadanya, yaitu: ‘Mahasuci Allah dan segala puju bagi-Nya, sebanyak ciptaan-Nya, Keridhaan diri-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta yang menulis kalimat-kalimat-Nya.’” (HR Muslim)
BACA JUGA: Dzikir Pagi dan Petang, Mengapa Ditekankan?
Yakni, sekiranya dia mengucapkan kata-kata ini sebanyak tiga kali, niscaya pahalanya lebih banyak daripada pahala apa yang diupayakan oleh dirinya selama berjam-jam untuk berdzikir kepada Allah. []
Referensi: 31 Tuntunan Hidup Berkah & Panjang Umur ‘ala Nabi SAW/Amir bin Muhammad al-Mudari/Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar/2011