RUSIA–Dr Leonid Rink, ilmuwan dari State Research Institute of Organic Chemistry & Technology berperan besar dalam penciptaan racun Novichok, senjata mematikan yang dikembangkan Uni Soviet. Rink mengatakan bahwa racun Novichok dibuat sebagai tanggapan atas pekerjaan peneliti Amerika Serikat (AS) pada agen senjata kimia biner. Menurutnya, efektivitas racun Novichok sebanding dengan bom nuklir, sehingga mustahil orang yang terkena racun itu masih hidup.
BACA JUGA: Iklan di Surat Kabar AS Fitnah Umat Islam akan Membom Nuklir Nashville
“Pekerjaan dimulai pada 1970-an. Sebelumnya, di Uni Soviet dianggap tidak ada gunanya membuat senjata biner yang masing-masing komponennya sendiri tidak berbahaya. Memang, kami memiliki persenjataan yang cukup untuk menyimpan zat-zat tunggal berbahaya yang tersebar di wilayah yang luas di negara ini. Tetapi pada akhir 1970-an, AS mengadopsi sistem biner pertama. Kemudian Politbiro membuat keputusan untuk mulai bekerja di bidang ini. Pilihannya jatuh pada saya,” kata Rink dalam wawancaranya dengan Sputniknews, Jumat (25/9/2020).
Menurut ahli kimia ini, tim pengembangan hanya terdiri dari tujuh orang yang memiliki akses ke semua informasi tentang sistem Novichok. Mereka terlibat dalam pengujian di fasilitas tes senjata kimia di kota Shikhany, sekitar 850 km tenggara Moskow.
Pembuat senjata diberikan serangkaian persyaratan, termasuk ketentuan bahwa racun biner tidak mudah terbakar, meledak, atau dibekukan, dan bahwa efek mematikan racun tingkat senjata akan menghilang segera setelah digunakan.
“Secara individual, senyawa racun memiliki toksisitas yang sangat rendah sehingga orang perlu memakan sesendok penuh untuk mendapatkan efek tertentu,” katanya.
Rink mengatakan bahwa jika dikomparasikan, tingkat kematian racun senyawa tersebut sebanding dengan bom nuklir.
BACA JUGA: Fasilitas Nuklir Meledak Misterius, Iran Ogah Ungkap Penyebabnya
“Novichok jauh lebih murah daripada bom nuklir, dan jika digunakan semua fasilitas seperti gedung dan peralatan musuh akan tetap utuh, namun semua musuh akan mati,” katanya.
Pemerintah Jerman menduga racun Novichok digunakan sebagai senjata yang meracuni tokoh oposisi Rusia; Alexei Navalny. Politisi pengkritik Presiden Vladimir Putin itu saat ini berada di Berlin dan dalam proses pemulihan dari peracunan. []
SUMBER: SPUTNIK