KEIMANAN merupakan bentuk kepatuhan kita kepada Yang Maha Esa. Kita mengakui bahwa kita hanyalah sebagai hamba yang harus patuh dan taat kepada Sang Pencipta. Kekuatan iman dapat mengalahkan segalanya. Baik itu ketika dalam peperangan bahkan hawa nafsu sekali pun.
Namun jika iman hanya dimiliki oleh beberapa orang saja, dalam menghadapi musuh tentu saja itu suatu hal yang cukup sulit. Karena pada hakikatnya manusia hidup saling ketergantungan. Maka, umat Islam perlu membuat suatu pondasi keimanan dengan mempersatukan kekuatan. Seperti apakah itu? Yakni melakukan silaturahmi sebagai wujud saling peduli terhadap saudara seiman.
BACA JUGA: Bagaimana Pandangan Ulama 4 Mazhab terkait Aborsi?
Tahukah Anda, bahkan sebuah ikatan yang didasari atas keimanan itu lebih kuat daripada ikatan yang didasari oleh hubungan sedarah? Coba kita lihat saja saudara-saudara kita yang lain. Banyak, di antara keluarganya yang terpecah belah hanya karena masalah yang sepele.
Walau pun mereka memiliki ikatan sedarah, tapi mereka tidak segan-segan menganiaya saudaranya sendiri. Baik itu dengan menghina, mencaci maki, bahkan memukul serta membunuh sekali pun. Naudzubillah.
Jika kita bandingkan dengan kekuatan keimanan, persaudaraan satu agama, satu keyakinan, satu akidah dapat mempersatukan semua umat. Ketika terjadi penganiayaan terhadap akidahnya, maka saudara-saudara seiman tidak akan tinggal diam. Semua akan ikut bereaksi membela dan mempertahankan keimanannya.
Memang kini banyak saudara seiman kita pun yang saling menjatuhkan. Tapi, itu hanyalah suatu kesalahpahaman. Sebenarnya, dasar atau tuntunan kita itu sama, yakni al-Quran dan hadits. Yang membedakan hanyalah penafsirannya saja. Nah, dalam menafsirkan pastilah berbeda pandangan, karena setiap manusia memiliki tingkat intelektual dan pemahaman yang berbeda. Tak ada satu golongan pun yang mutlak benarnya. Karena yang mutlak hanyalah satu yakni Allah SWT. Sedangkan yang lain hanya mendekati benar, atau dapat dikatakan 99,9999….%.
Maka, untuk apa kita mempermasalahkan suatu hal yang belum pasti kebenarannya? Bukankah Allah itu pernah berfirman bahwa jalan menuju ridha-Nya itu sangatlah banyak. Bagaikan, air laut yang digunakan sebagai tinta untuk menuliskan jalan menuju kepada-Nya pun tidak akan mampu.
BACA JUGA: 5 Amalan Ini Insya Allah Bisa Tingkatkan Keimanan Seseorang
Oleh karena itu, hargailah perbedaan di antara kita. Toh, kita ini satu akidah dan keyakinan. Tuntunan atau pedoman kita pun sama, yakni al-Qur’an dan hadis. Kita boleh mengindak tegas pada orang-orang yang memang bertentangan dari al-Quran dan hadis. Tapi, jangan menyalahkan pada orang yang berbeda penafsiran dalam memahami al-Qura’an dan hadis.
Kumpulkan kekuatan dari saudara seiman. Jalin silaturahmi dan pereratlah. Tumbuhkan keimanan dan kuatkan serta mantapkan agar kita tetap saling bersatu padu. Mari lawan kemusyrikan dengan membentuk ikatan berdasarkan keimanan. Wallahu ‘alam. []
Disarikan dari Drs. Edward, M.M dan Surya Hadidarma, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Muttaqien Purwakarta