MALAYSIA—Wakil Menteri Agama Malaysia dikabarkan telah mengatakan bahwa orang-orang saat ini lebih memperhatikan apakah makanan mereka halal atau tidak. Namun mereka lupa apakah sumber pendapatan mereka halal atau tidak, The Malay Mail Online melaporkan pada Jumat (21/4/2017).
“Kekhawatiran akan makanan halal dan label halal sangat penting. Namun kekhawatiran serupa seharusnya juga berlaku pada uang untuk membeli makanan halal tersebut,” ungkap Dr Asyraf Waidi Dusuki saat menghadiri seminar tentang lembaga keuangan Islam dan amal di Kuala Lumpur.
Dusuki menyayangkan bahwa isu halal dan haram hanya terbatas pada konsumsi makanan saja.
“Uang yang mereka terima untuk membeli makanan itu, bahkan jika berasal dari riba, bunga atau korupsi, mereka tidak peduli. Ini adalah sesuatu yang sangat nyata di masyarakat kita saat ini,” tambah Dusuki.
Awal pekan ini, Menteri Datuk Seri Jamil Khir Baharoom mengatakan bahwa pihak berwenang tidak akan mengeluarkan sertifikasi untuk bir non-alkohol atau produk apa pun yang memiliki kandungan ‘haram,’ Bernama melaporkan.
Perdebatan tentang sertifikasi halal muncul setelah pengusaha rantai pretzel AS, Auntie Anne mengatakan pihak berwenang menolak memberi sertifikat halal untuk peralatan ‘anjing pretzel’ [].